REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) FX Hadi Rudyatmo menyatakan militansi kader PDIP tidak perlu diragukan lagi. Pernyataannya terkait unggulnya Joko Widodo di pilpres dan raihan suara PDIP.
"Itulah karakter PDIP, begitu ada lawan masuk militansi kami makin kelihatan. Jadi sebetulnya salah (Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga) kalau masuk di Solo," katanya menanggapi kemenangan Jokowi versi hitung cepat di Markas DPC PDIP Surakarta, Rabu (17/4).
Ia mengatakan selalu menjaga dan merawat militansi tersebut sehingga tekanan dari luar tidak berpengaruh terhadap loyalitas kader. "Jadi kalau Solo digenjot sampai seperti itu dan pernyataannya yang tidak sesuai kenyataan, rakyat Solo hanya tersenyum," katanya.
Bahkan, kala itu pihaknya memperbolehkan berapapun posko yang ingin didirikan oleh BPN di Kota Solo. "Mau mendirikan 1.000 posko di Solo kami perbolehkan waktu itu. Kami tidak pernah melarang dan melawan," katanya.
Ia mengatakan khusus di Kota Solo hingga saat ini perolehan suara Joko Widodo sudah di atas 80 persen. Angka tersebut sudah sesuai dengan target awal DPC PDIP Surakarta.
"Jadi target ini tercapai. Sesuai dengan yel-yel saya ''Jokowi-Ma'ruf Amin pasti menang ning nyambut gawe'' (harus bekerja)," katanya.
Ia mengatakan untuk tingkat partisipasi pemilih di Kota Solo di atas 85 persen. "Bahkan di tempat saya (TPS Pucang Sawit) sampai 91 persen," katanya.
Sementara itu, sebagai bentuk nazar atas kemenangan Jokowi, didampingi tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Rudy menggundul kepalanya di Markas DPC PDIP.