REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah difabel netra di Kota Bandung berduyun-duyun datang ke TPS 6 dan 7 di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kelurahan Pasir Kaliki, Kecamatan Cicendo, Rabu (17/4). Kendati memiliki keterbatasan penglihatan, namun sejumlah penyandang tunanetra di Kota Bandung tak kehilangan semangat untuk memberikan hak pilihnya.
Di dua TPS tersebut memang menyiapkan logistik khusus untuk para penyandang tunanetra. Yakni dsediakan cetakan braile sebagai penuntun untuk surat suara.
"Tapi mereka (tunanetra) rata-rata bawa pendamping. Kalau tidak juga kita tetap dampingi, itu pun kalau mereka minta," kata Lulu Ridwan, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 07 Kelurahan Pasir Kaliki, Rabu (17/4).
Lulu menuturkan, di TPS 07 ini terdata sebanyak 49 penyandang tunanetra dari 229 warga yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Sementara itu, di TPS 06, yang lokasinya bersebalahan terdata sebanyak 222 orang DPT. Di dalamnya sudah termasuk 48 orang penyandang tunanetra.
"Mereka kebanyakan bawa keluarga atau orang terdekatnya untuk mendampingi. Tapi ada juga yang tidak bawa," ucap Suryaman, Ketua KPPS TPS 06 Kelurahan Pasir Kaliki, Kecamatan Cicendo.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial sangat terkesan dengan antusiasme kaum disabilitas yang antusias mengikuti Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sekalipun memiliki keterbatasan dalam penglihatan, namun menurutnya penyandang disabilitas juga tetap memiliki hak suara.
"Saya sudah memantau. Semoga semua masyarakat termasuk yang disabilitas bisa memanfaatkan hak pilihnya di TPS masing-masing. Sehingga bisa menaikan angka partisipasi pemilu serentak ini," kata Oded.