REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Penyelenggaraan Pemilu 2019 di TPS Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IA Rajabasa Bandar Lampung sempat ricuh pada, Rabu (17/4). Bupati Lampung Selatan (nonaktif) Zainudin Hasan yang menjadi penghuni di Lapas tersebut mengamuk karena kecewa kertas surat suara kosong atau habis sehingga tidak dapat menggunakan hak pilihnya.
Keterangan yang diperoleh di LP Kelas IA Rajabasa Bandar Lampung, Rabu (17/4), Zainudin Hasan menyatakan kecewa dengan KPU Provinsi Lampung dalam menyelenggarakan pemilu sehingga kehabisan atau tidak ada kertas surat suara untuk tahanan dan napi di LP Rajabasa pada saat pelaksanaan pemilu di TPS tersebut.
“Saya kecewa dengan KPU Lampung, tolong Bawaslu perhatian ini, Kita sudah terdaftar tadi malam dipanggil untuk memilih, masa sudah jam 10 kertas surat suara tidak ada,” kata Zainudin Hasan, yang juga adik Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan.
Zainudin Hasan menjadi tahanan KPK di Lapas Rajabasa dan sedang menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Tanjungkarang Bandar Lampung, dalam perkara suap Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Lampung Selatan.
Menurut dia, tidak semua orang yang menghuni di Lapas Rajabasa memilih. Padahal, ini hak politik warga negara meskipun berada di Lapas. “Jangan mainkan hak (politik) saya,” katanya.
Di TPS Lapas tersebut hanya terdapat 20 kertas surat suara saja dari jumlah 1.129 orang narapidana dan tahanan di Lapas Rajabasa. “Saya tidak punya mental takut. Saya hanya takut kepada Allah SWT, hidup di dunia hanya sebentar. Saya kecewa kepada KPU Lampung,” jelasnya.