Selasa 16 Apr 2019 20:31 WIB
Sukseskan Pemilu 2019

Kapal Pelra Ini Distribusikan Logistik Pemilu ke Wilayah 3T

Dengan ukuran GT 35, kapal Pelra dapat menyusuri sungai hingga masuk ke wilayah 3T.

Kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) KM Banawa Nusantara 2 turut serta menyukseskan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Kapal ini mendistribusikan logistik Pemilu seperti kotak, bilik, dan kertas suara serta logistik Pemilu lainnya ke wilayah Terpencil, Terdepan, Tertinggal dan Pedalaman (3TP) khususnya di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) pada Ahad (14/4).
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) KM Banawa Nusantara 2 turut serta menyukseskan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Kapal ini mendistribusikan logistik Pemilu seperti kotak, bilik, dan kertas suara serta logistik Pemilu lainnya ke wilayah Terpencil, Terdepan, Tertinggal dan Pedalaman (3TP) khususnya di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) pada Ahad (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA SELATAN -- Kapal Pelayaran Rakyat (Pelra) KM Banawa Nusantara 2 turut serta menyukseskan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Setidaknya, dengan terlibat dalam pendistribusikan logistik Pemilu seperti kotak, bilik, dan kertas suara serta logistik Pemilu lainnya ke wilayah Terpencil, Terdepan, Tertinggal dan Pedalaman (3TP) khususnya di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) pada Ahad (14/4).

"Di wilayah tersebut ada 2 (dua) kecamatan kecil dan terdepan yaitu kecamatan Lepar Pongok dan kecamatan Kepulauan Pongok yang hanya bisa dijangkau oleh kapal berukuran kecil. Sehingga petugas Pemilu memanfaatkan kapal Pelra KM Banawa Nusantara 2 yang kami hibahkan ke Pemda setempat pada tahun 2018 lalu," kata Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Capt Wisnu Handoko dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/4).

Wisnu mengatakan, keberadaan kapal rakyat memang sangat penting untuk konektivitas angkutan laut yang tidak dapat dijangkau oleh kapal-kapal Tol Laut yang berukuran besar. Dengan ukuran kapal GT 35, kapal Pelra dapat menyusuri sungai hingga masuk ke wilayah-wilayah terdalam, terpencil, dan terdepan sebagaimana 2 (dua) kecamatan di Kabupaten Basel tersebut di atas.

"Pengiriman kotak dan suara menggunakan kapal Pelra tersebut mendapat pengawalan dari jajaran Polres Bangka Selatan," kata Wisnu.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan banyak pulau yang berada di wilayah-wilayah terpencil, terdepan, terisolir, dan pedalaman yang tidak dapat dijangkau oleh kapal-kapal besar. Sehingga membutuhkan pelayaran rakyat, sebagai salah satu moda transportasi penghubung antar pulau.

Oleh karenanya, pembangunan konektivitas menjadi salah satu program prioritas Kementerian Perhubungan, di mana Pemerintah terus mereformasi dan membangun kapal Pelra sebagai konektivitas bagi kapal-kapal besar yang tidak dapat melayari pulau-pulau dengan karakter khusus seperti tersebut di atas.

"Untuk itu pada tahun anggaran 2017, Kementerian Perhubungan membangun 24 kapal Pelra berukuran 35 GT yang penyerahannya dilakukan pada tahun 2018 lalu," katanya.

Sementara itu, untuk tahun anggaran 2018 telah dibangun sebanyak 94 kapal Pelra berukuran GT 35. Sebanyak 46 unit dari 94 kapal Pelra tersebut telah selesai dibuat dan diserahkan secara simbolik 12 kapal ke pemerintah daerah pada Senin (15/4), di Surabaya, Jawa Timur. Adapun 48 kapal sisanya juga sudah selesai dibangun yang penyerahannya akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Hibah kapal Pelra kepada Pemerintah Daerah, merupakan wujud kepedulian dan kehadiran Pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan usaha ekonomi pelayaran rakyat, baik untuk  masyarakat lokal maupun galangan lokal. Sekaligus untum membantu Pemda meningkatkan peran sertanya dalam pelayanan transportasi angkutan laut,"  ucap Wisnu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement