Senin 15 Apr 2019 18:24 WIB

H-2, Logistik Pemilu di Kota Cirebon Belum Lengkap

Logistik pemilu yang masih belum lengkap berupa surat suara DPD yang rusak.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Logistik Pemilu 2019 (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Logistik Pemilu 2019 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dua hari jelang pencoblosan, logistik pemilu di Kota Cirebon masih belum lengkap, Senin (15/4). Kondisi itu membuat pengiriman logistik pemilu ke tingkat PPK jadi terhambat.

 

Baca Juga

Ketua KPU Kota Cirebon, Didi Nursidi, menyebutkan, logistik pemilu yang masih belum lengkap itu yakni berupa surat suara DPD RI untuk pengganti surat suara yang rusak hasil sortir. Adapun jumlahnya mencapai 1.086 lembar surat suara. "Sampai hari ini, surat suara DPD RI untuk menggantikan surat suara yang rusak belum kami terima," kata Didi, Senin (15/4).

 

Untuk itu, Didi mengatakan, hari ini juga stafnya akan langsung mendatangi percetakan surat suara di Kudus untuk mengambil surat suara tersebut. Bahkan, rencananya mereka akan ‘nebeng’ ke KPU Indramayu, yang mengalami masalah serupa dan juga berencana akan mendatangi percetakan.

 

Selain surat suara pengganti untuk DPD RI, logistik pemilu yang juga belum diterima oleh KPU Kota Cirebon adalah formulir C3. Formulir itu merupakan formulir untuk pendamping pemilih.

 

Sedangkan untuk formulir C7 atau formulir DPT, baru sampai di gudang logistik KPU Kota Cirebon pada Senin (15/4) pukul 09.30 WIB. Kedatangan formulir itupun terjadi setelah seorang staf KPU Kota Cirebon menjemputnya langsung ke Bandung.

 

Didi mengakui, belum lengkapnya logistik pemilu itu akhirnya membuat pengiriman ke PPK menjadi terhambat. Semula, distribusi logistik direncanakan pada H-4. Namun hingga H-2, distribusi logistik baru dilakukan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kejaksan dan Lemahwungkuk. Namun itupun tidak komplit. "Tapi kami yakin pemilu bisa tetap berjalan lancar," tandas Didi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement