REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku bertemu dengan mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan pada Senin (15/4). Namun, keduanya tidak membicarakan kesepakatan politik.
"Terkait pilihan politik ya masing-masing orang punya pilihan. Pertemuan tadi tidak ada kesepakatan-kesepakatan untuk memilih atau tidak memilih calon," kata Mahfud usai diskusi bersama milenial di Jakarta, Senin.
Menurut Mahfud, dirinya memiliki pilihan sendiri dan kemungkinan Dahlan Iskan juga telah memiliki pilihan. Dia mengatakan, dirinya dan Dahlan Iskan membicarakan situasi politik Indonesia, arah perkembangan politik ke depan, dan bagaimana sesudah Pemilu 2019 negara akan dikelola.
"Salah ketika ada yang mengatakan saya tidak akan memilih, karena saya pasti memilih. Sejak awal orang sudah bisa menduga sebenarnya saya mau memilih siapa," ujarnya.
Selain itu, Mahfud memiliki kriteria dalam menentukan pilihannya, pertama dan yang paling utama adalah rekam jejaknya yang bersih dan tidak pernah terlibat dalam pelanggaran hukum seperti tindak pidana korupsi maupun kriminal. Menurut dia, sikapnya terhadap aspirasi masyarakat yaitu lebih aspiratif dalam mendengarkan pendapat orang.
"Diukur lagi tingkat pengalaman dan semua dihitung serta diukur. Saudara sudah menduga Mahfud memilih siapa, ya silakan saja, saya tidak keberatan saudara menduga saya pilih siapa," katanya.