Sabtu 13 Apr 2019 23:55 WIB

Jokowi Jamin Fasilitas Infrastruktur untuk Gamers

Jokowi menyebut infratsuktur untuk gamers peluang besar industri game di Indonesia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Muhammad Hafil
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam debat terakhir calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) malam ini (13/4), calon presiden nomor urut satu Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal e-sports seperti gamers. Jokowi menjamn fasilitas infrastruktur gamers juga diperhatikan.

“Ini profesi anak-anak senang menjadi gamers. Untuk itu, pemerintah membuat infrastruktur digital, Palapa Ring, jaringan 4G sehingga anak muda kita memiliki infrastruktur sebagai profesi gamers,” jelas Jokowi dalam debat terakhir capres dan cawapres di Hotel Sultan, Sabtu (13/4).

Baca Juga

Jokowi mengatakan saat ini harus cepat tanggap terhadap perubahan global. Menurutnya, barang baru seperti virtual reality sudah masuk ke Indonesia dengan cepatnya sebagai bagian dari perubahan global.

Untuk itu, Jokowi menilai infrastruktur pendukung untuk para gamers juga harus dibuat. “Ini peluang besar industri game di Indonesia,” tutur Jokowi.

Dia menilai dengan berkembangnya esports seharusnya juga didukung dengan fisik dan pelatihan yang penting.  Hal tersebut menjadi hal penting juga dalam pengembangan ekonomi digital saat ini.

Dalam menanggapi persoalan tersebut, calon wakil presiden nomor urut dua Sandiaga Salahuddin Uno mengakui esports merupakan salah satu sektor digital ekonomi yang berkembang. “Mobile legend salah satunya. Kita memiliki peluang menciptakan produk yang bisa menguasi pasar dunia,” tutur Sandiaga.

Sandiaga menjanjikan juga akan memfasilitasi hal tersebut yang juga menjadi kunci keberhasilan perkembangan ekonomi digital. Jangan sampai, kata Sandiaga, industri besar tersebut justru marak dengan produk impor.

“Kami siapkan ada Rumah Siap Kerja untuk anak muda, di sana ada event pelatihan agar ada juara dunia. Jangan sampai generasi muda tidak ber-akhlakul karimah,” tutur Sandiaga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement