Jumat 12 Apr 2019 20:54 WIB

KPU akan Gelar Doa Lintas Agama di Panggung Debat Capres

Doa bersama itu sekaligus dalam rangka mengakhiri masa kampanye.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Hasanul Rizqa
Indonesian General Elections Commission (KPU) logo (illustration)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Indonesian General Elections Commission (KPU) logo (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan menuturkan, pihaknya akan menggelar doa bersama lintas agama di atas panggung debat pasangan calon presiden dan wakil presiden pada besok, Sabtu (13/4). Doa bersama itu digelar dalam rangka mengakhiri masa kampanye Pemilu 2019.

Menurut Viryan, secara umum konsep debat kelima pada Sabtu (13/4) malam akan sama dengan debat sebelumnya. Debat tetap akan digelar dalam enam segmen. Di antaranya ada dua segmen khusus yang disediakan bagi dua pasangan capres-cawapres untuk saling berdebat. 

Baca Juga

"Kami mengupayakan ada doa bersama. Tentunya kita berharap sebagai umat beragama kegaitan pemilu kita dibarengi dengan ikhtiar memohon kepada Tuhan agar dapat berjalan dgn baik. Kekhawatiran terkait hal-hal yang tidak pada tempatnya agar tidak terjadi," ujar Viryan kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/4).

Namun, hingga saat ini KPU masih mematangkan teknis konsep pelaksanaan doa lintas agama itu. Tapi, prinsipnya kami ingin ada doa bersama mewakili semua agama yang ada di Indonesia," tegas Viryan.

Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi, mengatakan debat terakhir Pemilu 2019 penting untuk disaksikan masyarakat Indonesia. Dalam debat pada Sabtu nanti para kandidat capres-cawapres akan kembali tampil secara berpasangan.

"Kami harap seluruh pemilih memanfaatkan debat terkahir pada Sabtu malam, 13 April itu dengan baik. Sebab isu-isu yang diangkat dalam debat nanti sangat dekat dengan keseharian masyarakat. Misalnya kesejahteraan sosial dan ekonomi. Mudah-mudahan dengan mencermati visi, misi dan tawaran masing-masing kandidat capres-cawapres itu bisa memantik masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya pada 17 April," ujar Pramono ketika dijumpai di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4) malam.

Dia melanjutkan, tampilnya dua kandidat capres-cawapres secara berpasangan akan menambah nilai plus debat nanti. Kedua paslon akan saling mengkombinasikan ide mereka secara berpasangan.

"Sehingga masyarakat Indonesia bisa melihat kombinasi antarkandidat capres Cawapres dalam satu kesatuan lengkap tentanf bagaimana masing-masing pasangan menawarkan solusi untuk masyarakat," tegas Pramono.

Debat terakhir nanti digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat. Debat akan disiarkan oleh Net TV, ANTV, TV One dan Berita Satu TV mulai pukul 20.00 WIB dan dipandu oleh dua moderator, Balques Manisang dan Tomy Ristanto.

Adapun 10 nama panelis debat kelima yakni sebagai berikut.

  • Rektor Unair Prof. Muhammad Nasih,
  • Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura Prof Eddy Suratman,
  • Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Dr. Muhammad Arief Mufraini,
  • Dekan FEB Universitas Diponegoro, Dr.Suhartono,
  • Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi, Dr.Herman Karamoy,
  • Dekan FEB Universitas Udayana, Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si,
  • Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Dr. Harif Amali Riva'i,
  • Guru Besar ITB Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono,
  • Dosen community development Unika Soegijapranata Semarang, Tukiman Taruno Sayoga Ph.D
  • Direktur eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement