Jumat 12 Apr 2019 07:41 WIB

Syekh Ibrahim Sarankan Moratorium TKI Arab Saudi Dibuka Lagi

Hubungan Masyarakat Arab Saudi ldengan TKI lebih banyak baiknya dibanding buruknya.

Anggota DPR Tamsil Linrung (baju batik)  saat bersilaturahim dan jamuan makan malam dengan ulama senior Arab Saudi, Syech Dr Ibrahim Husein.
Foto: istimewa/doc pribadi
Anggota DPR Tamsil Linrung (baju batik) saat bersilaturahim dan jamuan makan malam dengan ulama senior Arab Saudi, Syech Dr Ibrahim Husein.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah diharapkan membuka kembali pengiriman tenaga kerja rumah tangga ke Arab Saudi. Moratorium diharapkan bisa dibuka lagi.

Di sela-sela pertemuan dengan Majelis Syura Arab Saudi, sejumlah anggota DPR yang dipimpin Tamsil Linrung, bersilaturahim dengan ulama senior Syekh Dr Ibrahim Husein. "Beliau Mudir LPBA/LIPIA pada tahun 1989 di Jakarta dan Ulama senior yang banyak dimintai masukan-masukannya dalam kerja sama pembangunan Saudi dengan negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia,” kata Tamsil, dalam pesan watsapp kepada republika.co.id, Jumat (12/4).

Dalam silaturahim tersebut, kata Tamsil, dibicara tentang kerja sama pendidikan antara Indonesia dengan Arab Saudi, investasi, tenaga kerja khususnya tenaga kerja rumahan. Syekh Ibrahim, kata Tamsil menyarankan agar masalah TKI khusus tenaga kerja rumah tangga perlu ditangani dengan baik.

“Karena yang terjadi sekarang ini terjadi (kasus kekerasan terhadap TKI di Arab Saudi, hanyalah kasus kecil yang di blow up, yang sesungguhnya secara umum hubungan masyarakat Arab Saudi dengan TKI sanga baik,” paparnya.

Syekh Ibrahim berharap moratorium tenaga kerja ini dibuka lagi. Keberadaan TKI di Arab Saudi, sangat banyak manfaatnya, baik untuk Indonesia maupun dengan Saudi.

Masyarakat Arab Saudi, kata Tamsil, dinilai sudah familiar dengan orang Indonesia, beda dengan negara lain seperti Filipina dan Banglades. Hubungan kerja antara masyarakat Arab Saudi dengan Indonesia itu lebih banyak persaudaraannya.

"Makanya banyak orang Arab Saudi yang mengunjungi TKI mereka di Indonesia, karena keakrabannya,” ungkap caleg DPD Dapil Sulawesi Selatan ini.

Selain masalah investasi, kata Tamsil, dibicarakan juga masalah investasi, utamanya properti dan wisata. Syekh Ibrahim merasa transportasi sangat sulit di Indonesia. Terutama terkait infrastruktur jalan dan kemacetan. Contohnya untuk ke Puncak, Bandung, dan sekitar Jakarta, saja perlu waktu yang berjam-jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement