Kamis 11 Apr 2019 23:45 WIB

Jokowi: Kita Jangan Terbelenggu Teknologi Lama

Teknologi digital berikan manfaat. Kita jangan terbelenggu oleh teknologi lama.'

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Joko Widodo.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan agar masyarakat lebih melek teknologi dan membuka diri terhadap perkembangan ekonomi digital. Jokowi menyebutkan teknologi dan ekonomi digital terbukti mampu mendorong anak muda kreatif untuk melahirkan perusahaan rintisan yang melibatkan UMKM.

Jokowi menyebut Gojek sebagai salah satu produk kreativitas anak muda untuk menjawab tantangan zaman. "Ini bukti bahwa teknologi digital berikan manfaat. Makanya kita jangan terbelenggu oleh teknologi lama. Itu semua adalah contoh anak muda yang bekerja keras hasilkan valuasi bisnis bernilai puluhan miliar rupiah," kata dia dalam acara 'Mitra Juara Gojek 2019' di Ancol pada Kamis (11/4) malam. 

Baca Juga

Dalam sambutannya, Jokowi juga mengapresiasi Gojek yang berdasarkan rilis dari CB Insights, berhasil mencatatkan diri sebagai Decacorn pertama di Indonesia. Gojek tercatat memiliki valuasi korporasi senilai lebih dari 10 miliar dolar AS.

Gojek dianggap menjadi gambaran pesatnya ekonomi digital nasional. Jokowi menyebutkan, kontribusi sektor ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 27 miliar dolar AS. 

"Sebuah angka yang sangat besar. Dan kita lihat bagaimana ekonomi digital ciptakan peluang bagi UMKM di negara kita untuk berkembang dan ini disambungkan antara ekosistem offline dan online," kata Jokowi. 

Selain Gojek, Jokowi juga mengapresiasi tiga perusahaan rintisan lainnya yang dianggap berkontribusi dalam pengembangan UMKM di Tanah Air. Ketiganya adalah Wahyoo, Halosis, dan Du'Anyam.

Wahyoo, ujar Jokowi, berhasil melibatkan 5.000 lebih warung makan tradisional alias warteg untuk terhubung dengan platform digital. Melalui Wahyoo, pengusaha warteg bisa memesan bahan baku dan mengakses permodalan. 

Kemudian ada Halosis, yang disebut berhasil menggaet lebih dari 3.000 pelaku UMKM yang kebanyakan adalah perempuan untuk lebih luas lagi menyentuh pasar. Para pelaku UMKM, yang juga sebagian besar adalah ibu rumah tangga, dibantu untuk memperluas produksi berbasis artificial intellegence.

Platform lainnya adalah Du'Anyam, yang melibatkan ribuan perempuan di Indonesia timur untuk memproduksi kerajinan anyaman. Du'Anyam juga berhasil meroketkan produk perempuan Indonesia timur ke pasar di AS dan Eropa. 

"Inilah saatnya start up indonesia tampil ke regional dan pentas dunia. Ini sudah dilakukan oleh Gojek," kata Jokowi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement