Kamis 11 Apr 2019 22:55 WIB

Mensos Ajak Santri Ikut Perangi Hoaks

Para santri di pesantren agar bijak menggunakan tenkologi di era revolusi industri.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita
Foto: Kemensos
Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang mengingatkan para santri di pesantren untuk bijak menggunakan tenkologi di era revolusi industri 4.0. Menurut dia, adanya revolusi industri bisa membantu kita membangun secara cepat dan efisien.

Namun, lanjut dia, ada kalanya teknologi itu digunakan tidak bertanggung jawab. Agus menyontohkan, salah satu dampak negatif dari masifnya penggunaan teknologi adalah mudahnya penyebaran hoaks atau berita bohong. "Sekarang peredaran berita bohong sangat cepat ke ruang publik dan privat. Karena itu, semua harus bijak menelan informasi dari media sosial," kata dia di Pesantren Ath-thohiriyyah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (11/4).

Baca Juga

Ia menganalogikan, jika masyarakat menjadi korban dari berita bohong, pasti akan bermasalah. Misalnya, para santri yang beragama Islam tapi dituduh bukan Muslim. "Pasti sakit hati. Ada yang tahu PKI? Gak ada yang mendukung PKI di sini. Bersih PKI. Tapi kalau kita dituduh PKI, gimana perasannya? Kalau sudah marah, itu bisa menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat," kata dia.

Agus lantas mengklarifikasi beberapa hoaks yang banyak beredar di media sosial dan masyarakat saat ini. Ia menyontohkan, ada pihak tertentu yang bilang bahwa pemerintah akan melarang azan. Padahal, informasi itu sama sekali tak berdasar dan tidak akan mungkin terjadi. Menurut dia, kabar itu hanya fitnah yang menyudutkan pemerintah. "Anggaran pendidikan Islam di Kemenag (Kementerian Agama) setuap tahun naik. Jadi tak mungkin pemerintah berani menghapuskan pendidikan agama Islam," kata dia.

 

Agus menegaskan, peran santri dan masyarakat sangat penting untuk memerangi hoaks. Menurut dia, memerangi kabar bohong sama artinya dengan menegakkan kebenaran.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement