REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir mengatakan, berdasarkan hasil survei lembaga kredibel, saat ini warga Muhammadiyah yang mendukung Jokowi-Maruf mencapai 56 persen.
Dia pun meyakini, realisasinya, warga Muhammadiyah yang memberikan suaranya kepada pasangan Jokowi-Maruf, bisa mencapai 60 persen.
"Dari survei kredibel, saya lihat Jokowi di angka 52 persen, dan optimistis bisa 60 persen. Artinya warga Muhammadiyah yang mendukung Jokowi di survei masih 52 persen, saya yakin bisa 60 persen," kata Soetrisno ditemui di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Rabu (10/4).
Soetrisno berpendapat, suara pasangan Jokowi-Maruf semakin hari kian meningkat, baik itu di warga Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama. Meningkatnya warga kedua Ormas Islam tersebut yang mendukung pasangan Jokowi-Maruf, tiada lain karena peran tokoh-tokoh di sana.
"Suara jokowi semakin naik dan solid itu karena kontribusi tokohnya. NU karena KH Maruf. Muhammadiyah juga punya, Mendikbud Muhadjir Effendy, Buya Syafii, Menkes Nila F. Moeloek, Malik Fajar dan Soetrisno Bachir," ujar Soetrisno.
Soetrisno pun meyakini, ke depan dua organisasi besar ini akan memiliki kontribusi lebih di kabinet Jokowi-Amin. Soetrisno tidak memungkiri, di kedua organisasi tersebut pasti ada yang mendukung pasangan Prabowo-Sandi. Tapi menurutnya, lebih banyak yang mendukung Jokowi-Maruf.
"Di organisasi besar pasti ada yang pilih 01 atau 02. Tapi baik di NU dan Muhammadiyah mayoritas ke Jokowi-Maruf. Lebih dari 40 persen ke Jokowi karena aspirasinya telah tersalurkan," kata Soetrisno.