Rabu 10 Apr 2019 18:54 WIB

Soal Amplop, Pengacara: Bowo dan Nusron Bertemu di DPR

Nusron membantah telah memerintahkan Bowo untuk mengumpulkan amplop.

Tersangka kasus dugaan suap distribusi pupuk Bowo Sidik Pangarso berada di dalam mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Tersangka kasus dugaan suap distribusi pupuk Bowo Sidik Pangarso berada di dalam mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Bowo Sidik Pangarso, Saut Edward,  kembali menegaskan bahwa kliennya memang diperintahkan secara langsung oleh Nusron Wahid untuk menyiapkan 400 ribu amplop untuk digunakan dalam "serangan fajar" itu. Keduanya bahkan bertemu langsung di DPR.

"Dia (Bowo) mengakui secara terus terang memang diperintahkan secara lisan, ketemu berdua di DPR," ujar Edward, Rabu (10/4).

Baca Juga

Nusron membantah tudingan Bowo tersebut. "Tidak benar," ujarnya kepada wartawan melalui pesan Whatsapp, kemarin.

Atas bantahan Nusron terkait hal itu, Edward menyatakan bahwa itu merupakan hak dari yang bersangkutan. "Hak beliau untuk membantah itu, tetapi saya bilang ke klien kalau nanti ada saksi yang mengetahui dia disuruh, akan dihadirkan di sini," kata dia lagi.

Sebelumnya, Edward menyatakan bahwa tujuan dibagikan amplop tersebut agar masyarakat banyak memilih Bowo dan Nusron pada Dapil Jawa Tengah II.

Nusron juga tercatat maju sebagai caleg dalam Dapil Jawa Tengah II tersebut.

Nusron merupakan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan DPP Partai Golkar. Nusron saat ini menjabat Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I, setelah Bowo Sidik dipecat dari kepengurusan Golkar karena terlibat kasus korupsi.

"Supaya banyak yang memilih mereka berdua karena di dapil yang sama. Bahkan, katanya yang 600 ribu amplop yang menyiapkan Nusron Wahid, dia (Bowo) 400 ribu amplopnya. Pak Wahid 600 ribu, Pak Bowo 400 ribu amplop," ungkap Edward, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/4).

Erdward menyatakan, uang yang akan digunakan oleh Bowo Sidik dan Nusron Wahid berasal dari sumber yang berbeda. "Bukan, beda-beda sumber. Pak Nusron dia punya sumber sendiri, Pak Bowo punya sumber sendiri," ujar dia lagi.

Menurut pengakuat Bowo, uang di amplop itu diperoleh dari seorang menteri. Namun ia tidak menyebut siapa menteri dimaksud.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement