Rabu 10 Apr 2019 11:08 WIB

Anies Gulirkan Bus Listrik, Saraswati Yakin Polusi Berkurang

Greenpace menempatkan Jakarta di urutan 161 kota dengan kualitas udara terburuk

Rahayu Saraswati
Foto: istimewa
Rahayu Saraswati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Rencana pengunaan bus bertenaga listrik oleh pemprov DKI Jakarta mendapat dukungan luas. Politisi Gerindra Rahayu Saraswati menilai kebijakan itu langkah maju mengurangi emisi gas buang yang mengotori udara Jakarta.

"Langkah yang tepat mengingat polusi di kota Jakarta cukup tinggi. Buat saya, indikator kota sehat dan ramah lingkungan salah satunya dilihat dari tingkat polusi udara," ujar keponakan Prabowo Subianto tersebut.

Saraswati menambahkan pengunaan bus listrik juga mengurangi polusi suara dari kendaraan bermotor.

Jakarta saat ini menempati puncak daftar kota paling berpolusi udara di Asia Tenggara pada tahun 2018. Hal ini berdasarkan hasil studi oleh Greenpeace dan IQ AirVisual yang dipublikasikan pada Selasa (5/3). 

Greenpace juga menempatkan Jakarta  di urutan 161 untuk kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Rata-rata harian kualitas udara di Jakarta lebih buruk 4,5 kali lipat dari batas aman dan batas sehat yang ditetapkan oleh WHO.  Greenpace menyebutkan polusi udara di Jakarta disebabkan emisi kendaraan bermotor. 

Saraswati menilai penggunaan tenaga listrik untuk transportasi perlu dimaksimalkan untuk mengurangi polusi udara tersebut.

Pengunaan bus listrik sudah lazim dimanfaatkan di negara-negara maju seperti Cina, Eropa dan Amerika. 

Karena itu Ia berharap kedepan pengunaan listrik tidak hanya pada transportasi publik. Tapi juga untuk kendaraan operasional pemerintah dan pribadi. 

Ia menilai pemerintah pusat perlu membantu mendorong pengunaan listrik lebih maksimal dalam hal kebijakan.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan membuat rancangan kota ramah lingkungan untuk Jakarta dengan berpatokan dari rancangan C40 Cities Climate Leadership Group. 

Menurut Anies rancangan C40 sukses menghilangkan gelar kota terpolusi di Beijing, Cina.

Salah satu cara mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta dengan mencontoh Beijing adalah dengan mengganti moda transportasi umum dengan yang berbahan bakar listrik. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement