Selasa 09 Apr 2019 19:19 WIB

KPK Rutin Pantau Kesehatan Romi

Menurut dokter Romi masih perlu menjalani rawat inap.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Tersangka kasus dugaan suap seleksi pengisian jabatan di Kementerian Agama, Romahurmuziy
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tersangka kasus dugaan suap seleksi pengisian jabatan di Kementerian Agama, Romahurmuziy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memantau kondisi kesehatan Romahurmuziy (RMY) alias Romi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Mantan Ketum PPP itu terjerat kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag).

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan penyidik rutin mengunjungi Romi untuk memastikan kondisi kesehatan. Hasilnya menurut dokter masih diperlukan rawat inap. "Terakhir masih menunggu hasil pemeriksaan lab, nanti hasil pemeriksaan itu kesimpulannya apa tentu dokter yang lebih berwenang untuk menilai," katanya dalam konferensi pers, Selasa (9/4).

Baca Juga

Ia menyampaikan Romi belum pernah diperiksa selama menjalani pengobatan. KPK baru akan memeriksa Romi bila kebutuhan keterangannya sudah sangat mendesak. "Belum ada pemeriksaan, pemeriksaan kesehatan ada tapi untuk perkara itu dilakukan di kantor KPK. Kecuali memang sangat dibutuhkan, tapi sejauh ini belum ada informasi," ujarnya.

Di sisi lain, KPK sudah mendapatkan sampel suara Romi. Perlu diketahui, KPK memerlukan sampel suara guna mencocokan dengan rekaman perbincangan hasil penyadapan. Bila ditemukan kecocokan, maka tersangka akan sulit berkelit. "(sampel suara?) sudah diambil saat pertama kali RMY dibawa ke ruang pemeriksaan," ucapnya.

Sebelumnya, Romi ditetapkan sebagai tersangka dengan dua orang lainnya yaitu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik, Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Jawa Timur (Jatim), Haris Hasanuddin. ‎Keduanya diduga sebagai pemberi suap kepada Romi.

Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin diduga sudah menyuap Romi guna mengatur proses lolos seleksi jabatan di Kemenag. Sedangkan Muhammad Muafaq mendaftar sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik. Adapun Haris mendaftar untuk jabatan Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim. Diduga keduanya menyerahkan uang sebesar Rp250 juta pada 6 Februari 2019 pada Romi guna melancarkan seleksi jabatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement