Selasa 09 Apr 2019 17:43 WIB

Anies Undang Duta Besar Negara Asia Pasifik

Anies ubah format pertemuan dengan dubes

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengundang para duta besar negara di Asia Pasifik untuk Indonesia yang berkantor di Jakarta. Menurut dia, selama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengundang seluruh duta besar secara bersamaan tetapi kali ini per regional agar dapat berdiskusi.

"Berdiskusi saling bertanya, jadi tahun ini saya ubah formatnya jadi pertemuannya per regional. Negara Asia Pasifik ini diundang lalu kita di sana mendiskusikan hal-hal yang terkait pada Jakarta dan pelayanan kita pada mereka," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (8/4).

Ia menjelaskan, DKI Jakarta menjadi tuan rumah bagi 162 kedutaan dari berbagai negara. Menurut Anies, pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan para duta besar tak ada kesempatan bertukar pikiran. Untuk itu, pertemuan tahun ini dilakukan per regional agar ada waktu yang cukup berdiskusi.

Anies menuturkan, tujuan dari pertemuan diplomatik itu selain menjalin hubungan juga membuka potensi kerja sama antara Indonesia dan negara-negara di Asia Pasifik. Terutama dengan Pemprov DKI Jakarta.

"Nanti bulan Juli yang akan datang dari Fiji akan datang berlatih pemadam kebakaran. Di sisi lain kita juga mengirimkan tim ke Singapura, belajar ke Hongkong, saling tukar pengalaman untuk para staf kita semua," kata Anies.

Anies juga ingin memberikan dukungan maupun fasilitas bagi kedutaan yang ada di Jakarta agar bisa menjalankan fungsinya. Selain itu, pertemuan yang dihadiri Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, ia mendapatkan respons dari para duta besar terhadap Pemprov DKI.

"Kita dapat feedback, karena kita fungsinya melayani. Salah satu komponen wilayah ini adalah korps diplomatik. Jadi mereka menceritakan kebutuhan-kebutuha yang mereka miliki di Jakarta. Dan kita harus memastikan bahwa sebagai Ibu Kota semua kedutaan, semua diplomatik terlayani dengan baik," jelas dia.

Ia menambahkan sempat menyinggung mengenai pengambilalihan pengelolaan air dari pihak swasta. Menurut Anies, pihak dari Filipina menanggapi dengan menceritakan pengalamannya tentang pentingnya untuk mengelola air oleh pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement