Selasa 09 Apr 2019 16:49 WIB

Jokowi Yakin Raih Suara di Atas 60 Persen di Jabar

Hari ini, Jokowi berkampanye terbuka di Kabupaten Bandung.

Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo menyapa ribuan relawan buruh saat kampanye terbuka dan Apel Akbar Kesetiaan Tegak Lurus Untuk Jokowi, di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Selasa (9/4).
Foto: Abdan Syakura
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo menyapa ribuan relawan buruh saat kampanye terbuka dan Apel Akbar Kesetiaan Tegak Lurus Untuk Jokowi, di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Selasa (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yakin bisa meraih suara di Jawa Barat minimal 60 persen dalam pemilihan presiden (pilpres) yang akan diselenggarakan 17 April 2019. Hari ini, Jokowi berkampanye terbuka di Kabupaten Bandung.

"Di Provinsi Jawa Barat dulu Jokowi-JK dapat 40 persen. Tahun ini, 2019, setelah melihat antusias siang hari ini, saya yakin insya Allah di atas 60 persen," kata Jokowi dalam pidato politiknya di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/4).

Baca Juga

Dalam kampanye terbuka dengan tajuk Relawan Buruh#01 Apel Akbar Kesetian Tegak Lurus untuk Jokowi ini, mantan Gubernur DKI Jakarta menyatakan, target bisa tercapai jika seluruh pekerja dan buruh semuanya bergerak.

"Setuju.... Kalau saya lihat semangatnya hari ini angka 60 persen bukan angka yang sulit. Dari 40 meloncat ke 60. Itu minimal ya. Artinya 65 boleh, 70 boleh, 80 boleh. Tapi minimal 60," kata Jokowi yang disambut teriakan, "setuju" oleh ribuan buruh yang hadir.

Jokowi menyakini akan membalikkan posisi hasil Pilpres 2014 menjadi kemenangan pada 2019 karena sambutan masyarakat yang tulus kepada dirinya. "Karena, kalau ke desa di Jabar, saya salaman, saya rasakan, nggak pakai sarung tangan. Saya setiap salaman saya rasakan. Oh ini dukung. Salaman lagi dukung. Saya ini kan sudah salaman berjuta-juta orang, jadi ngerti yang dukung mana," katanya.

Jokowi juga berharap semua relawan dan partai pendukung terus bergerak dan menyakinkan pemilu serentak yang tinggal delapan hari lagi. "Tanggal 17 April tinggal delapan hari. Tolong betul-betul di lapangan dilihat apakah ada isu hoaks hasutan, atau fitnah dan berita bohong. Kita dengarkan. Yang hadir di sini saya yakin nggak akan goyah mengenai 01. Namun kalau ada tetangga kita yang goyah, tolong diluruskan," katanya.

Dia mencontohkan beberapa kabar bohong yang menyerang pasangan Jokowi-Maruf, di antaranya pendidikan agama akan dihapus, larangan azan serta dilegalkan perkawinan sejenis. "Hati-hati, ini sudah mulai ngawur. Jangan sampai kita terkena kabar fitnah dan hoaks. Kita harus berani melawan dan meluruskan. Hati-hati tinggal waktu delapan hari. Tolong diluruskan dan dibetulkan," katanya.

Jokowi juga meminta simpatisannya pada 17 April 2019 mengajak semua keluarga, teman, dan tetangga untuk berbondong-bondong ke TPS menggunakan haknya memilih calaon pemimpin dan wakilnya. Kampanye terbuka ini juga dihadiri Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Erick Thohir serta Anggota Dewan Pengarah TKN Pramono Anung dan Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding.

Pemilu yang akan berlangsung 17 April 2019 akan memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden serta anggota legislatif. Untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-KH Maruf serta nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement