Senin 08 Apr 2019 18:43 WIB

Kiai Maruf: Saya Dulu Guru Majelis Taklim

Kiai Maruf meminta Majelis Taklim Bersholawat mencoblos pasangan nomor urut 01.

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengaku pernah menjadi guru majelis taklim dalam menyiarkan agama Islam di Indonesia. Karena itu, menurut Ma'ruf, ia maju sebagai cawapres juga mewakili majelis taklim.

"Saya ini dulu guru majelis taklim yang mengajar dari majelis ke majelis. Jadi kalau saya sekarang menjadi cawapres, berarti yang menjadi cawapres sekarang adalah ustaznya majelis taklim-majelis taklim," ujar Kiai Ma'ruf saat menyampaikan pidato politik dalam acara Majelis Taklim Bersholawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4).

Baca Juga

Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendoakan agar ke depannya ada lagi anggota majelis taklim yang tidak hanya bisa menjadi calon wakil presiden, tapi juga menjadi presiden Indonesia.  "Mudah-mudahan besok ada lagi dari majelis taklim yang bukan hanya cawapres, tapi menjadi presiden," ucap mantan Rais Aam PBNU ini.

Kiai Ma'ruf pun menjelaskan alasannya mau mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019. Maruf mengaku mau maju bersama Jokowi untuk menghormati keinginan para ulama dan untuk membangun Indonesia lebih sejahtera. "Saya merasa ini penghormatan kepada ulama," kata Kiai Ma'ruf.

Di akhir acara, Kiai Ma'ruf tak lupa mengajak puluhan ribu jamaah majelis yang hadir untuk mencoblos pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf pada 17 April mendatang. Bahkan, Kiai Ma'ruf juga menjelaskan cara-cara mencoblos dengan menggunakan surat suara berukuran besar.

Dalam acara tersebut, Kiai Ma'ruf tampak didampingi para ulama dan tokoh yang di antaranya, Rais Syuriah PBNU KH Manarul Hidayat dan mantan gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB). Hadir pula Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imim), Dewan Pengarah TKN Diaz Hendropriyono, dan juga pelantun shalawat Haddad Alwi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement