Selasa 09 Apr 2019 05:01 WIB

Menikmati Kereta Cepat Makkah - Madinah

Inilah kisah menikmati kereta cepat yang canggih Makkah-Madinah

Ilham Bintang dan Isteri mencoba kereta Haramain.
Foto:
Suasana di dalam ketera api Haramain.

Saya dan isteri naik HHSR dari Makkah-Madinah  Kamis (4/4) siang. Perjalanan ditempuh sekitar 2 jam 50 menit  termasuk transit di Jeddah sekitar 20 menit. Mestinya kalau rute langsung Makkah-Madinah sudah mulai berlaku, maka waktu tempuhnya sekitar dua jam.

Rute Makkah-Madinah  untuk  sementara memang masih transit di Jeddah dan baru operasi melayani penumpang empat kali seminggu.

Melalui komunikasi saya dengan Arie Korsmiran lewat FB, Kamis siang itu ketika dalam perjalanan HSRR. Setelah saya jelaskan, Arie berubah pikiran  untuk  naik kereta cepat ke Makkah. Arie mengaku  masih punya kesempatan mengubah moda transportasi karena masih akan tinggal dua hari di Madinah. Apalagi bisa dipesan online lewat ponsel.

Dan juga belum banyak tahu, kereta HHSR ini sebenarnya proyek lama Pemerintah Saudi. Semula direncanakan akan beroperasi awal 2017. Waktu  itu, Maret 2017, pas  saya lagi berumrah. Sudah  merencanakan akan mencoba moda transportasi modern itu dari Makkah ke Madinah. Tapi rupanya belum rampung. Masih butuh waktu untuk melakukan beberapa kali uji coba sebelum dioperasikan.

photo
Suasana stasiun kereta api cepat Haramain di Makkah.
 

Pada perjalanan Umrah, akhir Maret tahun ini,  booking naik HHSR dari Makkah-Madinah, dilakukan dari Jakarta melalui pengelola travel. Pihak itu pula yang  mengkonfirmasi pengoperasian HHRS itu saat dia  berkunjung ke rumah bersama produser film Zairin Zain.

Nah, berbeda dengan sebelumnya, perjalanan Umrah  kali ini kami mau coba,

“ jalan sendiri”. Tidak melalui travel atau biro perjalanan umrah. Beli tiket pesawat sendiri, juga booking hotel di Mekkah dan Madinah secara online.

Berkat bantuan Direktur Niaga Garuda, Pikri Ilham Kurniansyah, saya beli tiket jauh hari dengan harga lebih murah dibandingkan lewat agen  yang menjual tiket khusus ke Saudi. Ketika kami mempercepat dua hari kepulangan ke Tanah Air dari  jadwal, Pak Pikri  juga turun tangan membantu. Maklum di Saudi tidak mudah mengubah jadwal kepulangan  biarpun naik pesawat Garuda.

Dengan coba “jalan sendiri” memang terdapat selisih besar dalam hal biaya dibandingkan menggunakan jasa travel. Tapi saya ragu sendiri dengan perhitungan itu. Sebab, ada bantuan  banyak teman. Mengurus  visa saja dibantu atau menggunakan jasa travel biro perjalanan  yang dulu menghandel keberangkatan rombongan kami bersama anak-cucu tahun 2016 dan 2017. Boss travel itu terjun langsung mengurus visa kami tanpa fee.

Begitu juga  dengan boss travel biro umrah kami kali ini. Bahkan, dia menghandel penjemputan kami di bandara secara khusus ketika tiba di Jeddah Kamis(28/3) petang.

Maka bak pejabat, kami tidak mengikuti rute penumpang lain, tetapi dijemput dengan mobil BMW serie 7 lewat tangga khusus di bawah pesawat —saat tiba di bandara King Abdul Azis, Jeddah. Ruangan kami menunggu koper pun, sifatnya khusus. Luas, mewah, dan lengang. Dilengkapi dengan ruang makan.

Tim penjemput menginformasikan,  itu fasilitas penjemputan standar tamu Raja. Masya Allah. Cara penjemputan ini bikin saya terharu.

Tak cukup itu. bos biro travel umrah kali ini juga melengkapi kami dengan  petugas yang melekat selama kami ibadah di Mekkah dan Madinah, serta tur ke berbagai tempat, dengan kendaraan  jeep DMC yang terkenal di Saudi. Sayang, dia tidak pernah bersedia manyebut berapa nilai Real Saudi sebenarnya untuk semua fasilitas itu.

Dan terkait kembali soal kereta api cepat tersebut, ternyata angkutan massal cangih ini diproyeksikan mampu dapat mengangkut 60 juta penumpang setiap tahun. Memiliki  total 35 gerbong dengan seat  masing  - masing 417 orang.

Kesiapan stasiun HSRR di  Makkah misalnya yang hanya berjarak empat kilometer dari Masjidil Haram mampu menampung 20.000 penumpang per jam. Moda transporasi baru ini diyakini pemerintah Saudi dapat melonggarkan lalu lintas bagi para jamaah haji maupun beribadah di Tanah Suci. Semoga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement