Selasa 09 Apr 2019 05:01 WIB

Menikmati Kereta Cepat Makkah - Madinah

Inilah kisah menikmati kereta cepat yang canggih Makkah-Madinah

Ilham Bintang dan Isteri mencoba kereta Haramain.
Foto: ilham bintang
Ilham Bintang dan Isteri mencoba kereta Haramain.

Oleh: Ilham Bintang, jurnalis senior dan Ketua Dewan Etik PWI

Ternyata belum banyak jamaah umrah yang tahu Saudi kini memiliki moda transportasi Harramain High Speed Railway (HHSR). Itu kereta  cepat dan modern  yang  menghubungkan dua kota Suci, Makkah-Madinah, dalam waktu hanya dua sampai tiga jam. Memotong perjalanan dengan mobil maupun angkutan  bus yang biasanya menelan waktu  sekitar 6-7 jam. Itu pun kalau tak ada gangguan badai gurun.

Padahal, proyek raksasa Saudi itu telah beroperasi sejak Oktober tahun lalu. Diresmikan sendiri  oleh Putra Mahkota Mohammad Bin Salman. Proyek ini dibangun dalam dua fase oleh dua konsorsium yang melibatkan perusahaan-perusahaan Saudi, Prancis, Cina, dan Spanyol.Nilai proyeknya :  US$6,7 miliar atau sekitar Rp100 triliun

Penyanyi senior Arie Koesmiran kaget mengetahui saya naik  HHSR dari Makkah-Madinah.

“ Hah! Memangnya sekarang ada kereta di Saudi, Bang? tanyanya.

Arie dan rombongan berumrah rute  Madinah baru kemudia masuk  Makkah.Sedangkan rute kami sebaliknya, masuk  Jeddah/Makkah, dulu baru melanjutkan ke Madinah.

Begitu pun dengan banyak jamaah kita lainnya. Saya ketemu Haji Rizal, kader PDI-P di Lounge Bandara Madinah Sabtu ( 6/4) tengah malam saat menunggu boarding pesawat Garuda GA 961 kembali ke Tanah Air.

Seperti Arie, dia juga terkejut. “ Kalau tahu saya juga mau nyobain kereta itu,” katanya.

Pemred Kumparan.com, Arifin Asydhad demikian juga. Dia berangkat Umrah Sabtu (6/4) ke Tanah Suci. Tiba di Makkah dinihari. Setelah tahu, usai Umrah di Baitullah dia pun berziarah ke Madinah pulang hari dengan menumpang HSRR. Seatnya dibooking lewat online sejak masih di Jakarta.

photo
Para porter mengangkut barang di kereta api Haramain,

 
 

Mewah Tapi lengang

Pemerintah Saudi tidak main-main menghadirkan moda transpormasi modern dan bertehnologi tinggi ini untuk kenyamanan ibadah haji dan umrah jamaah dari seluruh dunia Infrastruktur HSRR sangat modern. Super mewah.

Suasana itu sudah terasa sejak menginjak halaman stasiun di Makkah. Lahan parkir luas dan ditata rapi.  Masuk stasiun kita seperti masuk sebuah taman fantasi. Arsitekturnya menawan. Tampak lengang, hanya beberapa staf yang bertugas hari itu. Belum ada fasilitas seperti restoran atau butik, dan toko- toko penjualan cendera mata, seperti lazimnya di stasiun kereta di beberapa negara. Penumpangnya sendiri belum banyak.

Saya sempat sempat cemas jangan- jangan salah masuk saking lengangnya. Bagian check - in dijaga  hanya 2-3 orang. Sama jumlahnya dengan bagian pemeriksaan bagasi. Mereka menggunakan seragam HSRR yang resik. Saya kira inilah stasiun kereta cepat terbaik di dunia saat ini. Stasiun kereta cepat London dan Paris, kalah.

Interior gerbong HSRR juga mewah. Jok kursinya kulit, ditata dalam formasi dua-satu.  Dilengkapi dengan layar monitor, seperti halnya di pesawat. Kursinya bisa diatur penumpang dengan formasi berhadapan. Menyerupai seat dalam private jet.

Di tengah ada meja untuk bersantap.  Separuh perjalanan, penumpang mendapatkan lunch berupa dua potong sandwich plus salad, dan jus. Ruang penyimpanan koper cukup luas, tersedia di setiap gerbong.

Saya juga baru tahu setelah membaca tiket, saat seorang kawan bertanya lewat WA. Harga tiket one way Makkah- Madinah 268 RS ( Rp 1 juta ). Gerbong dilengkapi area shalat, toilet dan wifi. Selama  perjalanan hubungan telpon berfungsi baik, saya beberapa kali menerima telepon dari Jakarta, dan kontak WA dari petugas penjemputan di Madinah.

S

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement