REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin menilai kriteria massa kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno stagnan. Karena, menurut TKN, kampanye paslon 02 selalu terdiri dari kelompok yang sama.
"Massa Prabowo-Sandiaga tidak berkembang, hanya mengandalkan pada massa yang digerakkan fitur Rizieq Shihab. Bisa dikatakan bahwa massa Prabowo Sandiaga itu-itu saja," ujar Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding dalam siaran pers di Jakarta, Senin (8/4)
Karding memandang demografi yang selama ini hadir dalam kampanye Prabowo hanya dari kalangan ormas muslim yang dulu memberikan tekanan dalam Pilkada DKI. "Hal ini menjadi stagnasi, karena tidak berkembang," kata Karding.
Padahal, kata dia, pertarungan dalam pilpres yang akan dilaksanakan pada 17 April mendatang adalah memperebutkan suara bagi masyarakat yang belum menentukan pilihan. Sehingga, menurutnya, dapat dikatakan bahwa tidak terjadi peningkatan elektoral bagi kubu paslon 02 yang mengandalkan model kampanye itu-itu saja.
Lebih lanjut, Karding mengatakan, bahwa dengan model kampanye paslon 02, TKN makin optimistis dapat merebut hati pemilih yang belum menentukan pilihan. Terlebih, kata dia, program paslon 01 Jokowi-Maruf lebih menarik dan telah terbukti ketimbang kubu Prabowo-Sandiaga.
"Yang pasti Jokowi Maruf menawarkan jalan Indonesia Maju yang penuh optimisme. Bukan seperti kubu sebelah Prabowo-Sandiaga yang isinya cuma marah-marah dan penuh sandiwara," ujar politikus PKB itu.
Direktur Lembaga Survei Politik Indonesia, Budiyana Saifullah menyampaikan, terdapat dampak elektoral dari kampanye Prabowo-Sandiaga di GBK, Ahad (7/4), namun tidak besar. Yang menarik, kata Budiyana, kegiatan paslon 02 menunjukkan transformasi dari gerakan agama menjadi gerakan politik yang konkret.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengatakan, kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di GBK terbuka untuk semua kalangan dan agama meski acara ini diawali dengan shalat Subuh berjamaah. Ia pun meyakini banyak pendukung Prabowo-Sandiaga dari berbagai agama juga hadir pada kampanye itu.
"Menurut hemat saya ini kampanye terbuka, inklusif bukan eksklusif untuk umat Islam saja. Saya yakin banyak para pendukung Prabowo-Sandiaga dari berbagai agama juga hadir," tegas Andre Rosiade saat ditemui di Kompleks SUGBK, Jakarta Pusat, Ahad (7/4).
Ia menambahkan, sejumlah tokoh dengan latar belakang berbagai agama juga hadir, yakni Hashim Sujono Djojohadikusumo, Natalius Pigai, Lieus Sungkharisma, serta perwakilan dari agama-agama lainnya. "Memang saat acara Shalat Subuh, Dzikir bersama ini kan umat Islam, tetapi setelah itu semua agama baru masuk dan ikut acara kampanye akbar ini," kata dia.