REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebutkan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono adalah benar. Kampanye Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (7/4) kemarin, memang di luar kelaziman kampanye politik selama ini.
"Karena kampanye di GBK ini luar biasa, membangun tradisi politik arus baru, politik keikhlasan di mana massa yang datang ikhlas datang dari berbagai penjuru," kata Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, ketika dikonfirmasi dari Bali, Ahad malam.
Bahkan, massa menginap di GBK dan seluruh hotel-hotel yang ada di sekitar GBK dengan biaya sendiri. "Jadi kampanye akbar di GBK adalah manifestasi keikhlasan rakyat untuk menjemput perubahan, bukan politik amplop dan sembako," jelas Dahnil.
Ia menilai kampanye Prabowo-Sandi sangat menjunjung tinggi kebinekaan dan menggembirakan keberagaman. Sebab, massa yang hadir beragam dari banyak suku dan agama, serta latarbelakang.
Bahkan, ia mengatakan, ada sesi doa lintas agama sebagai simbol toleransi. "Semuanya saling berbagi, menebar kegembiraan, Pak SBY benar bahwa kampanye di GBK di luar kelaziman," ujarnya.
"Mungkin Pak SBY belum mendapat laporan lengkap setiap detail acara tadi di GBK, mungkin setelah mendapat laporan dari kader Demokrat yang hadir beliau Insya Allah gembira karena kampanye Pak Prabowo dan Sandi membangun tradisi politik baru yakni politik ikhlas," papar Dahnil.
Dalam surat yang ditulis SBY dari Singapura Sabtu (6/4), atau sehari sebelum kampanye Prabowo-Sandi di GBK, ketua umum Partai Demokrat itu mengaku mendengar kabar bahwa konsep kampanye Prabowo-Sandi di GBK tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif. SBY meminta petinggi Demokrat mengonfirmasi kebenaran informasi itu.
Kemudian Sabtu malam, SBY memperoleh informasi apa yang didengarnya mengandung kebenaran. SBY kemudian menugaskan Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsudin, Waketum PD Syarief Hassan dan Sekjen PD Hinca Panjaitan menyampaikan saran kepada Prabowo agar penyelenggaraan kampanye nasional (di mana Partai Demokrat menjadi bagian di dalamnya) tetap dan senantiasa mencerminkan inclusiveness, dengan sasanti "Indonesia Untuk Semua", juga mencerminkan kebinekaan atau kemajemukan.
Selain itu kampanye juga disarankan mencerminkan persatuan, Unity in diversity, cegah demonstrasi apalagi show of force identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuansa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrem.