REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, menyampaikan kampanye Prabowo di Gelora Bung Karno pada Ahad (7/4) hari ini penuh nuansa eksklusivitas dan politik identitas. Kampanye itu hanya memfasilitasi kelompok mayoritas saja di Indonesia.
Ace mengatakan penyelenggaaraan kampanye akbar tersebut membuktikan kekhawatiran Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai konsep kampanye akbar Prabowo kali ini. Ia sepakat dengan SBY kampanye Prabowo tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif.
"Apa yang diingatkan oleh Pak SBY bahwa kampanye 02 eksklusif dan tidak lazim memang menjadi kenyataan hari ini di GBK. Terlihat jelas kubu 02 ingin menonjolkan penggunaan politik identitas dengan memobilisasi sentimen pendukung," katanya dalam keterangan resmi pada Ahad, (7/4).
Politikus Golkar itu menyebut konsep kampanye Prabowo hanya pengulangan gerakan 212. Misalnya, ia mengatakan, susunan acara kampanye dimulai dari shalat subuh berjamaah lalu orasi politik yang dibungkus tausyiah.
"Walaupun dibungkus dalam bahasa taushiah, orasi politiknya penuh dengan bahasa kebencian dan permusuhan dengan Pak Jokowi. Bahkan orasi Rizieq Shihab kembali membangun framing kubu 02 kalah karena dicurangi," ucap anggota DPR tersebut.
Ace pun menyayangkan kampanye Prabowo tak menampilkan tawaran ide dan program yang bakal dijalankan bila terpilih. "Tidak ada tawaran ide, program, gagasan yang disampaikan. Ini artinya memang kubu 02 sudah miskin gagasan dan berkendak hanya mengandalkan politik identitas," tuturnya.
Ace meminta kubu 02 mempertimbangkan ulang narasi berkampanye karena berpotensi memunculkan efek yang memecah-belah masyarakat. "Karena seperti yang disampaikan Pak SBY, penggunaan politik identitas oleh kubu 02 akan menarik garis tebal kawan dan lawan yang akan memecah belah bangsa ini. Masih banyak narasi kampanye yang cerdas dan mendidik," kata dia.
Sebelumnya, SBY menulis surat untuk tiga petinggi Demokrat, yaitu Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan. SBY menyampaikan ketidaksetujannya dengan konsep kampanye akbar Prabowo Subianto, hari ini.
Masa kampanye Prabowo-Sandi memadati halaman Gelora Bung Karno, Ahad (7/4).