Ahad 07 Apr 2019 13:08 WIB

Pendukung 02 tak Setuju Koruptor 'Disisain' Hasil Korupsinya

Prabowo akan memanggil para koruptor yang sudah tercatat namun belum dihukum

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah massa simpatisan memadati area kampanye akbar calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (7/4).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah massa simpatisan memadati area kampanye akbar calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para pendukung dan sukarelawan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno menolak pasangan nomor urut 02 menyisakan hasil korupsi bagi para koruptor. Jutaan peserta Kampanye Akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Ahad (7/4) meminta agar Prabowo-Sandi tetap menjebloskan para koruptor ke dalam penjara sebagai hukuman.

“Penjarakan,” teriak para peserta Kampanye Akbar, saat menjawab tawaran Prabowo terkait penanganan korupsi. Ungkapan para pendukung dan relawan tersebut, sebetulnya berawal dari konsep Prabowo dalam masalah-masalah korupsi di Indonesia.

Baca Juga

Saat orasi politik, Prabowo menegaskan akan membangun pemerintahan yang bersih dari prilaku koruptif. Sebab kata dia, korupsi menjadi salah satu biang kebocoran anggaran negara.

Prabowo mengatakan, jika terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2019, setelah dilantik ia akan bergantian memanggil para koruptor yang sudah tercatat, tapi belum dihukum. “Kita akan panggil koruptor-koruptor itu,” ujar Prabowo. Alih-alih dipenjara, usaha Prabowo memanggil para koruptor tersebut agar mengembalikan uang rakyat yang dicuri.

“Kita minta mereka tobat, dan sadar. Kembalikan uang-uang yang kau (koruptor) curi,” kata Prabowo.

Ucapan Prabowo itu, masih mendapat reaksi setuju dari para pendukungnya. Namun selanjutnya, penolakan muncul saat Prabowo mengatakan, akan memberikan sebagian kekayaan dari hasil haram para koruptor sebagai modal pensiun.

“Ya boleh kita sisihkan sedikit untuk dia pensiun. Boleh nggak?,” tanya Prabowo kepada para pendukungnya.

Jutaan pendukung yang belum merespons, Prabowo kembali memancing komunikasi. “Berapa? Lima persen? Tiga persen? Boleh nggak?,” tanya Prabowo. Jutaan pendukungnya pun mulai bereaksi. Serentak para pendukung dan relawannya mengatakan tak setuju. “Nggak. Nggak,” teriak para pendukungnya.

Namun Prabowo menimpali dengan menyarakan agar para koruptor tobat. “Kalau mereka tobat, kita terima kembali sebagai saudara. Kalau mereka tidak mau tobat dan mengembalikan?” tanya Prabowo lagi.

Para pendukungnya, pun meminta Prabowo tetap memenjarakan. “Penjarakan,” teriak mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement