Ahad 07 Apr 2019 08:13 WIB

PDIP Minta Warga Bantu Sosialisasikan Kartu Sakti Jokowi

Permintaan PDIP ini disampaikan saat kampanye terbuka di Bandar Lampung

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nidia Zuraya
Jokowi Penyaluran KIP: Presiden Joko Widodo berswafoto bersama pelajar usai penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di GOR David Tonny, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (1/3/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Jokowi Penyaluran KIP: Presiden Joko Widodo berswafoto bersama pelajar usai penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di GOR David Tonny, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (1/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta masyarakat Lampung untuk membantu menyosialisasikan tiga kartu sakti calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi). Hasto mengatakan, keberadaan kartu-kartu tersebut akan membantu masyarakat ke depannya.

"Pengembangan sumber daya manusia menjadi fokus utama pembanguan Jokowi-Ma'ruf Amin ke depan," kata Hasto Kristiyanto di Bandar Lampung, Ahad (7/4).

Baca Juga

Pernyataan itu dilontarkan Hasto Kristiyanto saat menggelar kampanye partai di Bandar Lampung. Dalam kampanye akbar tersebut rencananya akan dilakukan juga rapat umum, pertemuan dengan mahasiswa dan kepala daerah.

Hasto mengatakan, keberadaan kartu sembako misalnya akan menghilangkan kegelisahan ibu-ibu rumah tangga akan tingginya harga sembako. Dia mengatakan, kartu tersebut membuat harga kebutuhan pokok akan terjangkau bagi setiap warga.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) itu melanjutkan, pembangunan sumber daya manusia juga akan didukung dengan keberadaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah. Dia mengatakan, martu tersebut akan membantu tugad Jokowi-Ma'ruf untuk mencetak berjuta sarjana untuk Indonesia.

Hasto mengatakan, kartu sakti lainnya yang akan diluncurkan Jokowi adalah kartu pra kerja. Dia melanjutkan, Indonesia merupakan negara yang mampu berproduksi dalam hal pangan, energi dan ekonomi kreatif.

"Karena itu dengan kartu pra kerja ini merupakan jurus manjur anti pengangguran," kata Hasto lagi.

Sebelumnya, hasil survei Indo Barometer yang dilakukan pada 15-21 Maret 2019 mendapati jika mayoritas publik masih belum mengetahui tiga kartu baru Jokowi. Survei mendapati, rata-rata hanya 31,76 persen publik yang mengenal tiga kartu baru itu.

Jokowi mengatakan, ketiga kartu baru itu merupakan program calon presiden. Artinya, dia melanjutkan, kartu-kartu tersebut baru akan diberlakukan setelah Pemilu 2019 rampung dilaksanakan pada 17 April nanti.

"Nanti mulai keluar tahun depan. Ini program capres jadi masih keluarnya tahun depan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement