REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem berkomitmen memenangkan pasangan Calon Presiden Nomor 01 Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin dalam Pilpres. Disiapkan pula strategi untuk menjaga suara Jokowi dan partai.
Nasdem mengawal Jokowi dari mulai pencoblosan hingga jika ada sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Seperti diketahui, dari hasil lembaga survei Jokowi- Ma'ruf masih unggul dibanding pesaingnya Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Nasdem sudah mempersiapkan saksi untuk seluruh TPS dan kita sedang finalisasi dan dilakukan pelatihan. Kita juga mempersiapkan sistem pelaporan hasil perhitungan suara yang terpusat sampai di DPP," kata Ketua DPP Nasdem Taufik Basari kepada wartawan, Sabtu (4/6/2019) malam.
Pria yang akrab disapa Tobas itu melanjutkan, dengan cara demikian, Nasdem bisa mempercepat mendapatkan hasi perhitungan nyata (real count) dari saksi yang ada di seluruh TPS di Indonesia. Apalagi, Nasdem juga telah membentuk Komisi Saksi Nasional yang diketuai oleh mantan Komisioner KPU I Gusti Putu Artha dan mantan Komisioner Bawaslu, Nasrullah sebagai sekretaris.
"Dari pengalaman mereka, segala teknis dan segalanya kita pantau sehingga pengawalan suara bisa kita lakukan. Dan KSN sudah bekerja dengan baik," tuturnya.
Tobas pun menyadari Pemilu serentak kali ini menyita banyak energi para saksi. Oleh karena itu, Nasdem memberikan pembekalan dan pelatihan kepada saksi serta mengingatkan kalau pekerjaan mereka merupakan tugas vital bagi demokrasi
Di hubungi terpisah, Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga mengatakan demi meningkatkan dan menjaga elektabilitas, Jokowi terus melakukan kampanye di daerah sampai dua-tiga lokasi setiap harinya. Tujuannya, juga merebut hati para pemilih pemula yang belum menentukan pilihan.
"Jadi itu cara kita agar menambah suara. Kemudian, saksi-saksi di setiap TPS juga telah disiapkan," katanya.