REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin terus mensosialisasikan programnya kepada masyarakat. Saat melakukan kampanye terbuka, Kiai Ma'ruf pun kerap menjelaskan tentang program kesehatan Jokowi dan yang akan dilakukan ke depan.
Di bidang kesehatan, Kiai Ma'ruf memaparkan tentang program Kartu Indonesia Sehat (KIS). Menurut dia, kartu tersebut sangat membantu karena ketika masyarakat diserang penyakit tidak langsung menjadi miskin. Jadi menurut dia, pemerintah sangat membantu kelompok Sadikin (sakit sedikit jadi miskin).
"Yang dibayari pemerintah bukan hanya yang miskin tetapi juga kelompok Sadikin. Tahu enggak Sadikin? Sadikin itu sakit sedikit jadi miskin," ujar Kiai Ma'ruf saat melakukan kampanye terbuka di Lapangan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (5/4).
Saat mendengar istilah Kiai Ma'ruf, ribuan warga Bogor yang hadir pun bertepuk tangan dan tertawa gembira. Kiai Ma'ruf mengatakan, kartu yang dikeluarkan Jokowi tersebut nantinya juga akan membantu kelompok Jamila (Jadi Miskin Lagi).
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, dalam kampanye terbuka itu Kiai Ma'ruf tampak didampingi istrinya, Nyai Wury Estu Handayani. Dalam kampanye itu juga tampak Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus.
Kampanye terbuka itu juga turut dihadiri Ketua TKD Jokowi-Amin Kabupaten Bogor Ade Ruhandi (Jaro Ade), serta para ulama dan pimpinan partai politik pengusung capres-cawapres nomor urut 01.
Kiai Ma'ruf melanjutkan, jaminan kesehatan tersebut nantinya tidak hanya menjadi akan membantu masyarakat miskin saja melainkan seluruh masyarakat Indonesia.
"Sekarang tidak perlu lagi jadi sadikin atau jamila karena pemerintah sudah memberi KIS," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.
Kiai Ma'ruf menegaskan, selama 4,5 tahun ini sudah banyak yang dibangun oleh pemerintahan era Jokowi. Karena itu, dia pun mensosialisasikan program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Menurut dia, dengan adanya kartu tersebut anak-anak kurang mampu akan bisa melanjutkan sekolah hingga tingkat menengah.
Jika terpilih di Pilpres kali ini, kata Maruf, dirinya dan Jokowi berjanji akan meningkatkan program tersebut menjadi KIP Kuliah sehingga anak-anak Indonesia bisa melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi. "Anak-anak Indonesia bisa kuliah tanpa harus bayar, betul? Setuju apa tidak? Syukur apa tidak? Kalau syukur ditambah," jelas Rais Aam PBNU ini.