REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso mengaku prihatin dengan cara Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang membeberkan isi percakapan Yusril dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).
Menurutnya apa yang dilakukan Yusril justru hanya akan menggadaikan ketokohannya sebagai negarawan. Aksi Yusril, kata Prio, hanya semata-mata agar terlihat bekerja oleh penguasa.
"Saya prihatin Mas Yusril segitunya mempertaruhkan track record dan jam terbang yang sudah dirintis susah payah hanya untuk dilihat oleh kekuasaan," kata Priyo di Kompleks Gelora Bung Karno, Kamis (4/4).
Menurutnya aneh jika seseorang sengaja melakukan hak tersebut hanya untuk mempertanyakan keislaman seseorang. Pernyataan tersebut menunjukkan kesombongan Yusril. "Memang beliau itu sudah menjadi wasit yang begitu kredibel untuk bisa menilai keagamaan seseorang?," ujarnya.
Ia menilai isi percakapan Yusril dan Rizieq Shihab tersebut bukanlah persoalan yang produktif untuk dibahas. Kendati demikian ia menganggap itu hanya usaha Yusril jelang pemilu. "Namanya juga usaha," ucap Sekjen Partai Berkarya itu.
Selain itu Priyo menambahkan, ia mengaku tak khawatir adanya persoalan ini bisa berimplikasi pada pergeseran pemilih Muslim. Menurutnya serangan tersebut dianggap tidak terlalu berdampak signifikan.
"Kami ketahui sejumlah lembaga survei sudah jadi tim hore, jadi 1001 malam dirilis pun tidak mempengaruhi jaringan kami," tegasnya.