Kamis 04 Apr 2019 12:12 WIB

Chat Yusril-HRS Ragukan Keislaman Prabowo, Ini Reaksi BPN

Beredar chat WA antara Yusril dan HRS yang meragukan keislaman Prabowo.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andri Saubani
Para pendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto melakukan salam dua jari dalam kampanye terbuka di Lapangan GOR Wisanggeni, Tegal, Jawa Tengah, Senin (1/4/2019).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Para pendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto melakukan salam dua jari dalam kampanye terbuka di Lapangan GOR Wisanggeni, Tegal, Jawa Tengah, Senin (1/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno tidak akan menanggapi lebih lanjut ihwal percakapan Yusril Ihza Mahendra dan Habib Rizieq Shihab (HRS) ihwal keislaman Prabowo. Alasannya, percakapan tersebut terjadi sudah lama atau saat Ijtima' Ulama.

"Saya rasa itu percakapan lama pas Ijtima' Ulama. Kalau sudah lama, nggak perlu ditanggapi percakapan itu,” kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade kepada Republika, Kamis (4/4).

Baca Juga

Andre mengatakan, percakapan antara Yusril yang menjabat Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) dan Habib Rizieq itu terjadi saat Yusril masih mendukung Prabowo. Pun percakapan itu terjadi saat penyelenggaraan Ijtima' Ulama.

Sementara saat ini, Andre menlajutkan, Yusril merupakan pendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-KH Maruf Amin. Dia menduga, Yusril sedang kalap lantaran calon yang didukungnya kalah suara jelang Pilpres 2019 pada 17 April mendatang.

"Yusril ini lagi kalap. Sebab capek-capek dukung Jokowi, ternyata kalah juga,” ujar dia.

Andre menuding tindakan Yusril itu sebagai upaya menurunkan elektabilitas Prabowo. Karena itu, dia menegaskan BPN memutuskan tidak akan menanggapi lebih lanjut atau membawa pernyataan Yusril pada jalur hukum.

"Ini kan sudah selesai, jadi tak ada yang perlu ditanggapi lagi,” kata dia.

Terkait dukungan ulama dan ormas Islam, Andre memastikan tidak ada yang berubah karena isu percakapan Yusril dan Habib Rizieq itu. “(Dukungan ulama) nggak berubah, tetap dukung Pak Prabowo. Ini ada yang kalap dan stres saja takut kalah,” ujar dia.

Yusril Ihza Mahendra membeberkan isi percakapannya dengan Habib Rizieq Shihab. Dalam percakapan via layanan pesan singkat Whatsapp (WA) tu, Rizieq meragukan keislaman Prabowo Subianto.

"Itu tulisan Rizieq sendiri dalam WA yang jejak digitalnya bisa dijadikan bukti yang sangat sulit untuk dibantah,” kata Yusril dalam pesan singkat kepada Republika pada Kamis (4/4).

Dalam tangkapan layar percakapan Yusril dan HRS yang diterima Republika langsung dari Ketum PBB itu, tertulis mulanya Yusril menyampaikan niatnya untuk bersilaturahmi kepada HRS lantaran hendak melaksanakan umrah. Dalam perbincangan selanjutnya, Yusril memaparkan posisi PBB dalam gelaran pilpres.

Dalam chat tersebut, Yusril menyatakan, dirinya tak yakin Prabowo dan Sandi berada dibarisan pembela Islam. Pemahaman Prabowo pun dinilai sangat minim.

Habib Rizieq pun membalas chat tersebut di mana HRS mengatakan posisi dilematis. Sebab, menurut HRS umat ingin ganti presiden. Di lain sisi, Prabowo sebagai capres alternatif tak didampingi ulama. Dalam pesan itu, HRS menyebutkan dirinya meragukan keislaman Prabowo.

"Dukungan ijtima' untuk PS harus berdampingan cawapres ulama justru karena kita tahu PS lemah tentang Islam dan lingkarannya pun masih banyak yang “Islamphobia”. Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan Politik Islam yang disebutnya sebagai “Politik Integritas” beraroma SARA, dan ini sebab kandasnya cawapres ulama,” tulis HRS dalam chat tersebut.

photo
Chat antara Yusril dan HRS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement