Kamis 04 Apr 2019 00:25 WIB

Pengguna MRT Diminta Gunakan 1 Kartu untuk 1 Penumpang

Banyak penumpang baru yang berpikir satu kartu digunakan bisa untuk beberapa orang.

Rep: Agata Eta/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah penumpang saat mengantre untuk memasuki gerbang tiket MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang saat mengantre untuk memasuki gerbang tiket MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, 

P

Baca Juga

JAKARTA -- Corporate Communications Specialist MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan masih banyak calon penumpang MRT belum memahami cara kerja kartu pembayaran MRT, baik itu kartu uang elektronik bank atau pun kartu Jelajah MRT. "Banyak penumpang baru yang berpikir satu kartu digunakan bisa untuk beberapa orang," ujar Achmad.

Padahal, menurut Achmad, sudah banyak petunjuk yang terpasang bahwa satu kartu hanya berlaku untuk satu orang. Hal ini mengakibatkan, mesin pembayaran sering error (error gate). Dampaknya pun terjadi antrean panjang dan penumpukan penumpang di gerbang pembayaran.

"Penumpang yang habis tapping banyak yang kemudian mengoper kartunya kepada keluarga atau temannya untuk ditap lagi, otomatis bikin gate error," kata Ahmad dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (3/4).

Ahmad mengatakan agar antrean penumpang dapat berkurang siginifikan, calon penumpang harus dapat memahami tiga poin penting terkait pembayaran MRT. Pertama, baik kartu Jelajah, Kartu JakLingko maupun kartu uang elektronik bank harus digunakan satu siklus. Artinya, tap in dan tap out tidak boleh dilakukan di stasiun yang sama.

Kedua, satu kartu hanya berlaku untuk satu penumpang saja. Dan terakhir, untuk pengguna yang hendak menggunakan kartu JakLingko maupun kartu uang elektronik bank harus memiliki saldo minimum Rp 7.000.  "Dengan tiga poin di atas ditaati, diharapkan dapat mengurangi antrean di passenger gate," ujar Ahmad.

Pihak MRT pun akan lebih intens mengerahkan petugas untuk mengarahkan penumpang. Selain itu, terkait mesin tiket otomatis yang belum dapat digunakan dan gerbang pembayaran yang sering mengalami kendala, pihak MRT terus melakukan upaya komunikasi dengan operator mesin. Agar mesin itu dapat segera digunakan sebagaimana mestinya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement