REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hari pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tinggal dua pekan lagi. Jelang pelaksanaan pemilu di Kota Bandung, persiapan tinggal menunggu surat suara untuk penyandang tunanetra atau template braille.
Ketua KPU Kota Bandung, Suharti mengatakan, kesiapannya pemilu di Kota Bandung sudah mencapai 95 persen. KPU tinggal menunggu logistik untuk pemilih tunanetra (template braille). "Kalau logistik memang ada beberapa yang belum diterima, terutama template braille untuk rekan-rekan tunanetra. Karena ini proses pengadaannya ada di KPU RI dan provinsi. Sehingga kita menunggu dropping dari sana," kata Suharti.
Ia menyampaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Bandung sebanyak 1.739.927 orang. Ia yakin partisipasi masyarakat dalam pemilu Kota Bandung akan meningkatkan. "Harapannya sepeti Pemilu 2018 lalu di angkat 78 pesen. Untuk kali ini dilihat dari animo masyarakat, saya kira yakin bisa melampaui target nasional di atas 77,5 pesen," ujarnya.
Ia menambahkan jumlah TPS di Kota Bandung pada Pemilu 2019 meningkat hampir dua kali lipat dibanding saat Pilkada 2018 lalu. "Saat Pilkada, jumlah TPS di kita hanya 4.000 TPS, saat Pilpres meningkat jadi 7.103 TPS, sehingga jumlah personel pun kami tambah dari 28 ribu menjadi 49 ribu," jelasnya.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana pun optimistis Pemilu 2019 di Kota Bandung akan berjalan aman, nyaman dan kondusif. Persiapan hingga rapat koordinasi sudah digelar untuk memberikan stimulasi bagi kewilayah agar lebih erat dalam memberikan kenyamanan bagi masyarakat pada perlehatan Pemilu.
Yana mengimbau kepada warga Kota Bandung untuk datang ke TPS pada hari pencoblosan 17 April mendatang. Ia meminta para pemilik suara untuk menyalurkan haknya. Oleh karenanya, Yana mengapresiasi langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menggelar simulasi.
"Pemilu dengan memilih di lima kertas suara secara sekaligus merupakan yang pertama di Indonesia. Sehingga simulasi seperti ini sangat diperlukan untuk memprediksi dan mengidentifikasi kendala-kendala yang nantinya ada," ujar Yana saat menghadiri dan mengikuti Simulasi Pencoblosan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Serentak 2019 di TPS 11 Jalan Situ Lembang, Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Rabu (3/4).
Yana mengatakan, pesta demokrasi harus menjadi sesuatu yang menyenangkan. Pemilu 2019 harus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Salah satunya dengan menggelar perlombaan seperti TPS unik. Sehingga menstimulus masyarakat agar mendekorasi TPS dengan unik. "Mungkin bisa dilakukan TPS kreasi unik akan mendapat hadiah. Pesta demokrasi menjadi sesuatu yang menyenangkan sehingga partisipasi menjadi tinggi," jelasnya.