Selasa 02 Apr 2019 18:17 WIB

Indikator Jokowi-Maruf Menang Pilpres Menurut Indo Barometer

Ada lima indikator yang membuat Jokowi-Maruf memenangi Pilpres 2019.

Penani dan pemain film Nungki Kusumastuti mengibarkan bendera saat mengikuti deklarasi Alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang mendukung Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Rumah Aspirasi Rakyat #01, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Penani dan pemain film Nungki Kusumastuti mengibarkan bendera saat mengikuti deklarasi Alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang mendukung Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Rumah Aspirasi Rakyat #01, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Indo Barometer menemukan ada lima tanda atau indikator pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf memenangkan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli menerangkan, indikator pertama adalah mayoritas publik puas atas kinerja pemerintah yaitu sebesar 64,4 persen dan yang tidak puas sebesar 31,6 persen.

"Dari distribusi terhadap pasangan calon, pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi lebih banyak memilih Jokowi-Amin sebesar 75,2 persen. Pemilih yang tidak puas lebih banyak memilih pasangan Prabowo-Sandi sebesar 74,1 persen," kata Hadi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/4).

Baca Juga

Indikator kedua, menurut Hadi, kualitas personal Jokowi lebih baik dari Prabowo, karena ada dua aspek yang dinilai yaitu kepribadian dan kemampuan. Hadi menjelaskan, Jokowi lebih unggul dalam sejumlah aspek kepribadian yaitu berpengalaman sebesar 88,3 persen, perhatian dan dekat dengan rakyat 86,2 persen.

"Pintar sebesar 84,4 persen, mampu memimpin sebesar 77,7 persen, islami atau taat beragama sebesar 74,5 persen dan jujur 67,8 persen. Prabowo unggul dalam aspek tegas sebesar 83,2 persen dan berwibawa sebagai pemimpin sebesar 79,9 persen," ujarnya.

Indikator ketiga, menurut Hadi, tiga program kartu yang digagas Jokowi mendapatkan respon positif dari masyarakat yaitu Kartu Sembako Murah (KSM), Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) dan Kartu Pra-Kerja. Hadi menjelaskan, tiga kartu itu disukai masyarakat sebesar 85 persen dan menilai belum maksimal di angka 40 persen ke atas.

"Indikator keempat, mayoritas responden muslim Indonesia menganggap Jokowi lebih mewakili aspirasi Islam dibandingkan Prabowo. Sebesar 45,5 persen responden Islam menyatakan paling terwakili Jokowi sedangkan 30 persen responden Islam merasa paling diwakili Prabowo dan 24,5 persen tidak menjawab," katanya.

Indikator kelima, menurut dia, Jokowi unggul merata di semua segmen pemilih seperti jenis kelamin, desa-kota, pulau, agama, usia, pendidikan, profesi, dan parpol pendukung koalisi. Namun, dia mengingatkan, kemenangan Jokowi-Maruf akan batal apabila tingkat golput di pemilih pasangan tersebut mencapai 40 persen dan pendukung Prabowo-Sandi tidak ada yang golput.

Survei Indo Barometer itu menggunakan sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error +/- 3,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik pengumpulan data digunakan metode wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement