Selasa 02 Apr 2019 16:55 WIB

Peta Dukungan Ormas Islam di Pilpres 2019 Menurut Survei LSI

Mayoritas pemilih NU mendukung Jokowi-Maruf.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Jurnalis mengambil gambar ketika penyampaian hasil survei terkini LSI Denny JA bertajuk Jokowi di Ambang 2 Periode di Jakarta,Selasa (2/4).
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis mengambil gambar ketika penyampaian hasil survei terkini LSI Denny JA bertajuk Jokowi di Ambang 2 Periode di Jakarta,Selasa (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei elektabilitas pasangan calon presiden 2019 berdasarkan katagori ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Front Pembela Islam (FPI), PA 212. Hasilnya, mayoritas pemilih NU cenderung memilih Jokowi-Maruf Amin dengan persentase range sekitar 62,4-68,8 persen dibandingkan ke Prabowo-Sandiaga sebanyak 31,2-37,6 persen.

"Jika pemilih muslim dipilah lagi ke dalam asosiasi/kedekatan mereka terhadap organisasi keagamaan, maka Jokowi-Maruf masih unggul di pemilih yang merasa dekat dengan NU dan pemilih yang merasa tak jadi bagian dari organisasi manapun," ujar Peneliti Senior LSI Denny JA Ardian Sopa di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta, Selasa (2/4).

Ardian melanjutkan, sementara untuk pemilih muslim yang merasa bagian dari Muhammadiyah, PA 212, FPI dan ormas lainnya cenderung mengungguli Prabowo-Sandiaga. Di pemilih Muhammadiyah, rentang dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga sebesar 51,3-57,7 persen, sementara dukungan terhadap Jokowi-Maruf sebesar 42,3-48,7 persen.

"Untuk pemilih PA 212 yang basenya sekitar 0,6 persen, rentang dukungan kepada Prabowo-Sandiaga sekitar 80,1-86,5 persen. Sedangkan Jokowi-Ma'ruf rentang dukungan 13,5-19,9 persen," kata Ardian.

Sebelumnya di segmen agama, Jokowi-Maruf masih unggul di pemilih muslim dalam range sekitar 55-61,4 persen. Sementara dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga sebesar 38,6-45 persen.

"Di Islam sendiri lebih banyak Jokowi-Maruf dengan unggul 55-61,4 persen. Sementara dukungan terhadap Prabowo-Sandiaga 38,6-45 persen," ujar Ardian.

Menurutnya, elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam survei LSI Denny JA kali ini dalam bentuk range lantaran swing voters dibagi secara proporsional ke masing-masing calon.

Adapun, secara umum survei LSI Denny JA terbaru menunjukkan, elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Jokowi-Maruf Amin masih unggul dari kompetitornya pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi unggul dalam bentuk range sekitar 56,8-63,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat range sekitar 36,8-43,2 persen.

"Saat ini elektabilitas Jokowi-Maruf masih unggul telak selisih dua digit dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga," ujar Ardian.

Menurut Ardian, hasil tersebut dilakukan jika Pemilihan Presiden dilaksanakan pada rentang 17-26 Maret 2019, saat pengumpulan data survei dilakukan. Ardian mengatakan, tampilan elektabilitas masing-masing capres dibuat dalam bentuk range karena LSI memperhitungkan angka elektabilitas dengan margin of error dan asumsi golput terjadi secara proposional.

Survei LSI Denny JA dilakukan di 34 provinsi di Indonesia menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan kepada 1.200 responden melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error dari survei yang dilakukan selama rentang 18-26 Maret 2019 sekitar 2,8 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement