REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Calon presiden pejawat Joko Widodo mengkampanyekan tiga kartu yang dianggap sebagai salah satu solusi persoalan bangsa Indonesia ke depan.
"Ada program kartu ke depan, setelah Kartu Indonesia Pintar (KIP) nanti ada KIP kuliah. Ini agar anak-anak kita bisa kuliah bukan di dalam negeri dan bahkan luar negeri," kata Jokowi saat kampanye akbar di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (31/3). Kemudian, lanjut Jokowi, kedua Kartu Pra Kerja.
Dengan kartu ini bagi yang lulus SMA, SMK dan akademi akan diberikan pelatihan oleh Kementerian BUMN dan swasta agar bisa diterima bekerja di dunia kerja. "Kalau belum dapat kerja, tetap ada intensif atau honor. Dan ketiga, kartu sembako murah. Dengan kartu ini diberikan diskon besar belanja Sembako, beras, gula, minyak goreng dan lainnya," papar Jokowi di hadapan ratusan ribu massa di tempat kampanye itu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyampaikan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, memang menjadi prioritas serta menjadi pusat di Indonesia Bagian Timur. Selama ini bersama Wapres HM Jusuf Kalla dalam menjalankan pemerintahan selama empat setengah tahun tidak ada perbedaan.
"Saya dengan Pak JK hampir lima tahun menjabat tidak hal berbeda, terus berjalan dan beririgan dengan Pak Yusuf Kalla. Setiap keputusan saya ambil, begitupun yang sangat sulit sekali saya pastikan berdiskusi dengan Pak JK" ungkapnya.
Selain itu, secara bersama-sama mengontrol proyek pembangunan di seluruh Indonesia serta membagi tugas baik di dalam maupun di luar negeri. "Saya dengan Pak JK membagi tugas, ke pertemuan PBB, G20, APEC dan lainnya. Inilah pembagian tugas kita betul-betul dengan baik," katanya dalam kampanye yang juga dihadiri JK.
Jokowi menyebutkan Indonesia negara besar dengan jumlah penduduk sebanyak 269 juta jiwa terdiri dari 714 suku dan berbeda-beda bahasa dan adat budayanya sehingga perlu orang tepat dalam memimpin. "Kita harus menjaga negara sebesar Indonesia ini," kata mantan Wali Kota Solo tersebut.
Sementara untuk Makassar, Sulsel, selama pemerintahan Jokowi-JK telah dibangun jalur kereta api dari Kota Makassar ke Kota Pare-pare yang tentunya akan membawa dampak besar bagi ekonomi. Meski demikian, dampaknya belum langsung dirasakan tapi butuh proses secara bertahap.
Selanjutnya, pembangunan Makassar New PO, pelabuhan besar ini dibangun pada bagian wilayah timur Indonesia dengan bertujuan bisa menggerakkan perekonomian lebih baik. "Di Jeneponto, Sidrap, kita juga bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin atau Bayu. Ini pertama dibangun di Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat," ujarnya.
Jokowi pada kesempatan itu menyampaikan rasa sedih atas beredarnya isu yang ingin memecah belah persatuan Indonesia. Dirinya disebut orang PKI, adanya isu atau informasi adzan dilarang, pernikahan sejenis hingga pendidikan agama dihapus.
"Itu semua bohong. Jangan termakan isu untuk kepentingan politik. Karena mendekati pencoblosan isu seperti itu pasti terus datang. Kalau masyarakat tidak percaya maka itu tidak mempan," katanya.
Di lokasi kampanye, HM Jusuf Kalla yang juga hadir sebagai juru kampanye menuturkan, kehadiran para pendukung di tempat ini tentu ada keinginan dan harapan untuk bisa lebih maju serta harus lebih baik lagi.
"Selain maju, pemerintah ke depan harus lebih baik, pemimpinnya harus jujur, merakyat, aktif. Indonesia memerlukan pemimpin yang mengerti rakyatnya, itulah Jokowi," tuturnya di hadapan massa pendukung.