REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengatakan masyarakat jangan dibebani dengan tantangan birokrasi. Karena itu, bersama Calon Presiden Prabowo Subianto, ia akan memangkas birokrasi. Caranya dengan membuat KTP-el dapat digunakan mengakses semua layanan masyarakat.
"Bersama Prabowo-Sandi kita tidak perlu nambah birokrasi lagi. Kita tinggal tambahkan satu KTP-el kita untuk semua layanan terhadap masyarakat. Jangan kita bebani rakyat kita dengan tantangan birokrasi lagi," ujar Sandi di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat (29/3).
Sandi mengatakan jika birokrasi kembali ditambah, ia khawatir hal tersebut akan berdampak terhadap waktu pelayanan terhadap rakyat. Selain itu, dengan bertambahnya birokrasi ia menilai kemungkinan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk korupsi akan semakin terbuka.
"Kalau tambah birokrasi lagi nanti lebih lama ngurusnya, lebih kemungkinan ada kesempatan dari para pejabat, politisi, maupun oknum-oknum korupsi. Jangan sampai," kata dia.
Dengan hanya menggunakan KTP-el, ia ingin menghadirkan layanan yang baik untuk masyarakat. Ia juga meminta hal tersebut didukung oleh masyarakat karena salah satu dampak yang akan ditimbulkan adalah harga barang keperluan sehari-hari akan dapat terjangkau.
"Kita jaga pemilu ini. Kita pastikan kedamaian kita. Kita harus mampu menjaga kondusivitas pemilu kita. Kita jaga betul-betul. Datang ke TPS mau tau singkatannya apa? Tusuk Prabowo-Sandi," terangnya.
Setelah mencoblos, ia meminta masyarakat untuk jangan langsung pulang dan menunggu perhitungan suara. Masyarakat ia minta untuk berswafoto dengan kertas C1 dan memastikan tidak ada suara yang tercecer di TPS masing-masing. "Jangan ada marah-marah dalam 14-15 hari ke depan. Semua harus gembira karena kita sepakat persaudaraan kita nomor satu, kalau presidennya nomor dua," tutur dia.