Jumat 29 Mar 2019 12:07 WIB

Komodo, Aset Penting Wisata NTT dan Indonesia

Insiden perdagangan komodo sangat disesalkan.

Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Direktorat Kriminal Khusus Polda Jatim bongkar sindikat perdagangan satwa yang dilindungi sepeerti Komodo, Trenggiling, Lutung, Kucing Hutan, dan beberapa satwa lainnya.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Direktorat Kriminal Khusus Polda Jatim bongkar sindikat perdagangan satwa yang dilindungi sepeerti Komodo, Trenggiling, Lutung, Kucing Hutan, dan beberapa satwa lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Beni Wahon mengatakan, komodo adalah aset penting bagi NTT dan Indonesia. Komodo merupakan masa depan pariwisata.

"Kami sangat menyesalkan kejadian perdagangan komodo. Sebagaimana penegasan gubernur bahwa komodo adalah salah satu aset penting NTT dan Indonesia, karena menjadi masa depan pariwisata dan sebagai prime mover ekonomi NTT serta menjadi destinasi utama Indonesia," kata Beni Wahon.

Baca Juga

Menurut dia, karena begitu pentingnya komodo, Gubernur NTT mengajukan permintaan kepada Kementerian KLHK agar Taman Nasional Komodo (TNK) dikekola Pemerintah NTT. Tujuannya adalah, agar sesegera mungkin dilakukan pemulihan habitat komodo di kawasan wisata itu.

Selain itu, untuk memudahkan pengawasan terhadap Taman Nasional Komodo gubernur telah menegaskan bahwa satu-satunya pintu masuk dan pintu keluar TN Komodo adalah Labuan Bajo. "Jadi apa yang ingin dilakukan oleh Pemerintah NTT adalah karena memandang kawasan wisata itu sangat penting bagi masa depan pariwisata NTT, juga Indonesia," kata Beni Wahon.

Dalam hubungan dengan kasus perdagangan komodo, dia mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dirjen SDA dan Ekosistem Kementerian dan juga Polda Jawa Timur. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT juga telah mengirim petugas ke Surabaya untuk memastikan kebenaran informasi mengenai kasus perdagangan komodo yang diambil dari TNK.

"Nanti informasi dari Polda Jatim dan hasil investigasi teknis dari Manggarai Barat bisa diketahui secara persisi asal komodo yang diselundupan," katanya menjelaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement