REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah mengatakan banyak hikmah di balik musibah gempa yang melanda NTB pada tahun lalu.
"Kita berada di daerah ring of fire, namun di sisi lain daerah kita sangat subur. Ini tentang bagaimana kita bisa berdamai dengan daerah rawan gempa, musibah kemarin memang banyak hikmahnya," ujar Rohmi saat membuka pelatihan dan melepas enumerator dalam tracking matrix round III survei kebutuhan percepatan pemulihan gempa NTB di Kota Mataram, Kamis (28/3).
Kata Rohmi, setelah gempa, masyarakat NTB kini paham untuk membangun bangunan harus mengutamakan strukturnya, bukan semata tampilan fisiknya. Rohmi mengatakan, NTB dan wilayah Indonesia pada umumnya memang memiliki kerawanan terjadinya gempa. Rohmi mengajak masyarakat NTB belajar dari sikap masyarakat Jepang yang bisa hidup harmonis dengan potensi gempa.
"Jika kita bandingkan dengan negara Jepang, tingkat kerawanan gempa NTB tidak setinggi dan serawan mereka (Jepang)," ucap Rohmi.
Rohmi menyebutkan seorang enumerator harus memiliki kemampuan dasar bertanya dan mendengar yang baik serta mencacat secara rapi. Rohmi mengatakan pembekalan atau pelatihan perlu dilakukan apabila seseorang ingin menjadi enumerator.
"Hal ini menjadi penting agar survei dan data yang dihasilkan dapat menjadi salah satu acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan," kata Rohmi.
Rohmi menekankan survei merupakan salah satu ikhtiar Pemprov NTB untuk turun langsung ke lapangan dan mendapatkan data yang valid dan konkret sehingga pemerintah bisa mengambil langkah-langkah ke depannya lebih objektif.