REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sekretaris DPD Partai Hanura Kalbar Harry Adryanto menuding ada pihak yang sengaja ingin merusak nama baik Partai Hanura saat berlangsungnya kampanye capres 01 Joko Widodo di Kubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (28/3).
"Kami sudah mendapatkan informasi yang akurat bahwa ada pihak yang sudah merencanakan untuk menyusup menjadi bagian dari simpatisan Hanura dengan menggunakan baju Hanura," kata Harry Adriyanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/3).
Penyusup tersebut memberikan tanda mendukung kubu lawan (Prabowo) serta menyebarkan foto dan videonya ke media sosial. Menurut Harry, membuat adegan seperti itu sangatlah mudah. Ia pun menyayangkan sikap tak terpuji tersebut. "Sebenarnya tidak perlu dilakukan jika orang-orang itu memiliki akhlak dan karakter yang baik," ujarnya.
Dia juga membantah ada pengerahan massa dengan tawaran uang. Dalam rapat internal partai diputuskan yakni pengurus partai, kader partai serta simpatisan pemilih caleg Hanura yang diperkirkan sekitar 30 ribu orang diminta untuk memeriahkan kampanye capres Jokowi
"Sejumlah caleg disarankan memberikan dana sebesar Rp 50 ribu rupiah untuk pengganti makan dan minum serta untuk pembelian BBM kepada simpatisan militan dan jumlahnya tidak boleh lebih dari itu," katanya.
Ia merasa jumlah itu ukuran standar dan tidak berlebihan. Karena bagaimanapun, sulit bagi partai menyediakan makan dan minum dalam jumlah besar.
Ia menambahkan, instruksi itu juga hanya untuk internal yakni kader dan simpatisan yang benar-benar pemilih militan atau basis basis para caleg.
"Kita justru melarang dengan tegas tidak boleh mengambil orang yang tidak dikenal atau massa bayaran. Kalau itu ada, partai akan menindak dengan tegas," katanya.
Harry juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus, kader dan simpatisan Hanura yang hadiri dalam kampanye tersebut. Kampanye yang dihadiri oleh Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang diikuti oleh sekitar 30 ribu kader dan simpatisan dari berbagai partai politik.