REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi mendorong perkembangan film lokal. Di mana hasil karya sineas muda asal Sukabumi tidak kalah dengan daerah lainnya.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami saat menghadiri peringatan Hari Film Nasional tahun 2019, di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi Rabu (27/3). '' Pemerintah berharap Film Indonesia khususnya di Kota Sukabumi harus memiliki citra yang menggambarkan masyarakat yang memiliki keragamanan etnis dan budaya,'' kata Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami.
Ia menerangkan film merupakan suatu seni visual yang harus terus dikembangkan agar terwujudnya perfilman Indonesia yang tangguh sebagai perekat budaya bangsa dan industri budaya untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Film sebagai penanda jati diri dan perekat kesatuan bangsa serta mampu meningkatkan citra Indonesia di forum internasional.
Ditinjau dari segi kualitas produksi film nasional kata Andri memang mengalami peningkatan. Meskipun tidak secepat peningkatan kuantitas produksi film.
Namun demikian kata Andri, film impor masih tetap menjadi tontonan yang banyak digemari terutama bagi masyarakat kalangan menengah ke atas. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengangkat film produksi dalam negeri.
”Upaya mengangkat kembali citra film nasional untuk dijadikan tuan rumah di negeri sendiri perlu peran serta dari berbagai lembaga terkait Industri perfilman nasional, pemerintah, dan masyarakat, “ kata Andri. Khusus di Sukabumi, pemkot akan terus mendorong lahirnya produksi film yang berkualitas.
Caranya sambung Andri dengan merencanakan kegiatan festival film secara rutin. Nantinya akan ada apresiasi dari pemerintah sebagai bentuk penghargaan.
Ketua Panitia Hari Film Nasional Kota Sukabumi Agus Permana mengatakan, momen peringatan hari film di Sukabumi cukup semarak. ''Misalnya ada program workshop, bioskop keliling dan jambore film Sukabumi,'' cetus dia.
Intinya lanjut Agus, kegiatan ini ingin mengapresiasi karya film lokal. Terlebih selama ini sudah banyak karya film dari Sukabumi yang diputar di Italia dan Nigeria.
''Mungkin ada yang belum tahu dan belum menontonnya,'' kata Agus. Harapannya dalam kegiatan ini minimal masyarakat tahu ada anak Sukabumi yang berhasil membuat film bermutu dan dihargai oleh negara lain.