Rabu 27 Mar 2019 17:22 WIB

Gedung Baru DPRD Purbalingga Ditarget Selesai Akhir 2019

Gedung DPRD tinggal menunggu finishing.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pembangunan infrastruktur, ilustrasi
Pembangunan infrastruktur, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga hasil pemilu 2019, tak akan lama berkantor di gedung DPRD lama. Diperkirakan, pada awal tahun 2020, mereka sudah menempati gedung baru yang berada di Jalan Letjen S Parman Kota Purbalingga. 

''Kami menargetkan gedung baru DPRD Purbalingga akan selesai dibangun pada akhir tahun. Dengan demikian, pada awal tahun 2020, para anggota DPRD sudah bisa berkantor di gedung baru,'' kata Kepala DPU PR Purbalingga, Sigit Subroto, Rabu (27/3).

Baca Juga

Dia menyebutkan, pada tahun 2019 ini, pihaknya mememiliki beberapa kegiatan pembangunan yang menelan anggaran cukup besar yang penganggarannya dilakukan secara multiyears. Selain membangun gedung DPRD yang tahun ini sudah memasuki pembangunan tahap tiga, pihaknya juga akan melanjutkan  pembangunan Purbalingga Islamic Centre (PIC) tahap kedua.

Sedangkan untuk kegiatan pembangunan jalan, total anggaran yang dialokasikan mencapai sekitar Rp 140 miliar. Terkait dengan pembangunan gedung baru DPRD Purbalingga dan PIC, Sigit menyatakan, saat ini sedang dalam proses penyelesaian RAB dikarenakan ada beberapa kenaikan harga yang harus menyesuaikan.

''Setelah RAB selesai, dokumen pembangunan kedua gedung itu akan diserahkan ke Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Setda Purbalingga untuk dilakukan proses lelang,'' katanya.

Ia menjelaskan, untuk gedung baru DPRD Purbalingga, pada tahun anggaran ini sebenarnya hanya tinggal menyelesaikan pengecatan, pembangunan plafon, pemasangan keramik, instalasi listrik dan kegiatan finishing lainnya. Sedangkan untuk PIC sudah ada tanda-tanda penyelesaian khususnya untuk pembangunan replika Masjidil Haram.

Sigit berharap,  pembangunan gedung baru DPRD Purbalingga dan PIC tidak mengalami putus kontrak seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu, dia mengaku akan benar-benar mengamati ketersediaan dana pihak pemenang lelang. 

''Putus kontrak yang terjadi selama ini, kebanyakan karena faktor kemampuan dana pihak kontraktor. Kami berharap, dalam proses pembangunan tahun ini, hal itu tidak terjadi lagi,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement