REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Banjir, masih menjadi salah satu ancaman bencana di Indonesia. Di musim penghujan seperti sekarang, potensi banjir semakin meningkat apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta.
Semakin minimnya sumber resapan air menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir. Karena itu, pembuatan biopori diyakini bisa menjadi solusi.
Conservation Program Manager Danone Indonesia, Arman Abdul Rohman, menjelaskan biopori adalah sebuah lubang silindris yang dibuat masuk ke dalam tanah secara vertikal yang ditambahkan kompos dan pupuk. Biopori ini bermanfaat untuk meningkatkan daya serap air pada tanah.
"Nah seperti Jakarta, agar tidak banjir terus maka harus banyak dibuatkan biopori," kata Arman di Cianjur, Rabu (27/3).
Cara untuk membuat lubang resapan biopori sangat mudah. Pertama-tama, kata dia, bor tanah menggunakan alat khusus untuk membuat lubang dan menambah kedalaman lubang di tanah. Kini alat untuk membuat lubang resapan biopori sangat mudah didapat di e-commerce.
Setelah dilubangi sepanjang 10 meter, lalu biopori diisi air sampai penuh dan kondisi lubang biopori jenuh air (kondisi di mana tanah sudah tidak mampu lagi menampung air ke dalam porinya). Lalu, masukkan sampah-sampah organik seperti dedaunan kering, sisa makanan, atau pupuk kompos ke dalam lubang biopori tersebut. Terakhir tutup lubang biopori dengan penutup khusus yang juga mudah di dapat.
"Lubang biopori ini mengembalikan hakikat air meresap dan kembali pada tanah. Maka semua harus bikin lubang biopori di halaman rumah, atau pekarangan rumah masing-masing," ungkap Arman.
Kebutuhan lubang resapan biopori setiap rumah atau setiap daerah berbeda-beda, tergantung pada intensitas hujan, luas kedap air dan luas peresapan biopori di daerah tersebut.
Dia menyontohkan, jika hujan lebat dengan laju peresapan air per lubang 3 liter/menit (180 liter per jam) pada 100 meter persegi bidang kedap maka perlu dibuat sebanyak (50x100)/ 180= 28 lubang resapan biopori.
Untuk itu dia pun meminta agar setiap pemerintah daerah atau pemerintah pusat bisa menggalakkan pembuatan lubang resapan biopori kepada masyarakat. Sehingga air bisa lebih mudah meresap, dan daerahnya akan bebas dari banjir.