Senin 25 Mar 2019 11:51 WIB

Hari Pertama Beroperasi, MRT Masih Sepi

Tidak semua kursi MRT terisi

Rep: Agata Eta/ Red: Esthi Maharani
Peresmian MRT Fase 1. Stasiun MRT Istora Senayan, Jakarta, Ahad (24/3/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Peresmian MRT Fase 1. Stasiun MRT Istora Senayan, Jakarta, Ahad (24/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hari pertama operasional Moda Raya Terpadu (MRT) pada Senin (24/3) terpantau masih sepi. Di Stasiun Lebak Bulus tidak ada antrian penumpang. Salah satu petugas di stasiun Lebak Bulus, Asep Sofyan mengatakan pada hari pertama pengoperasian MRT cenderung sepi.

"Hari pertama sepi, mungkin karena saat uji coba kemarin masyarakat bisa mendaftar langsung di stasiun dengan KTP jadi lebih terbantu," katanya.

Baca Juga

Dari enam gerbong MRT yang dioperasikan dengan rute Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI tidak semua kursi terisi. Di hari pertama operasional ini, mulai ada masyarakat yang naik dari stasiun-stasiun yang dilewati oleh rute satu seperti Stasiun Fatmawati, Stasiun Asean dan Stasiun Haji Nawi.

Perlu diketahui bahwa mulai Senin (25/3), MRT memberlakukan fase operasi tak berbayar. Masyarakat masih bisa menaiki MRT secara gratis dengan mendaftar secara daring lewat situs ayocobamrtj.com. Pendaftaran itu dapat dilakukan untuk keberangkatan hari H pendaftaran hingga H+1. Setelah mendaftar, masyarakat akan mendapatkan e-tiket yang dikirim lewat email yang selanjutnya harus ditunjukkan kepada petugas di pintu masuk. Masyarakat dapat menaiki MRT mulai pukul 05.30 hingga pukul 22.30 WIB.

Berdasarkan pantauan di Stasiun Lebak Bulus, banyak masyarakat yang belum mengetahui fase operasi tidak berbayar ini. Akibatnya mereka pun melakukan pendaftaran daring di stasiun dengan dipandu oleh petugas.

"Saya baru tahu kalau harus daftar online"  ujar Suparti, salah seorang penumpang yang ditemui di Stasiun Lebak Bulus.

Sementara itu, suasana serupa juga terjadi di Stasiun Bundaran HI. Di pintu-pintu masuk banyak calon penumpang yang mengantri sambil melakukan daftar daring dibantu petugas.

Poppy, seorang penumpang yang hendak menuju Senayan ini mengaku pengoperasian MRT sangat membantu mobilitas dirinya yang bermukim di kawasan Fatmawati.

"Ini kan masih gratis jadi lumayan untuk menghemat pengeluaran," kata karyawati swasta itu.

Ia berencana menggunakan moda transportasi itu untuk mobilitasnya ke kantor. "Tapi kalau harganya terlampau mahal mungkin saya akan pikir ulang," katanya. Menurut Poppy, rentang harga di kisaran Rp 10.000 cukup terjangkau bagi dirinya mengingat fasilitas MRT yang ada dan daya tempuh yang lebih cepat dibanding moda transportasi lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement