REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Hasto Kristiyanto menolak anggapan jika Banten masih menjadi lumbung suara calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Hasto mengungkapkan, adanya peralihan suara yang kini tidak lagi mendukung capres nomor urut 02 itu.
"Ya sebenarnya tidak bisa juga dikatakan sebagai lumbung suara Prabowo karena zaman sudah berubah," kata Hasto Kristiyanto di Jakarta, Ahad (24/3).
Hasto mengatakan, peralihan suara itu ditandainya sedikitnya peningkatan elektabilitas lawan politik Jokowi selama masa kampanye Pemilu 2019 ini. Dia mengatakan, tingkat keterpilihan Prabowo sejauh ini hanya nail empat persen berdasarkan hasil survei litbang kompas.
"Enam bulan dengan menggunakan hoaks mereka hanya mampu menaikan elektabilitad sebesar empat persen," kata Hasto lagi.
Sekretsaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini melanjutkan, peralihan dukungan juga terjadi menyusul perhatian pemerintahan Jokowi yang diberikan kepada daerah tersebut. Dia mengatakan, pembangunan tetap dilakukan Jokowi meski menelan kekalahan suara di Banten pada pemilu 2014 lalu.
"Dengan pembangunan itu maka rakyat melihat ini kepemimpinan yang mampu menyelesaikan masalah," katanya.
Sementara, Banten menjadi daerah pertama bagi pasangan calon Jokowi-Ma'ruf Amin dalam melakukan kampanye terbuka. Kedua kandidat kepala negara itu akan tampil bersamaan untuk melakukan kampanye di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Serang Banten.
Seperti diketahui, masa kampanye politik dan iklan kampanye pemilu terbuka akan dimulai Ahad (24/3) hingga 13 April 2019. Bawaslu meminta para peserta Pemilu 2019, yaitu 16 partai politik dan pasangan capres-cawapres mengedepankan adu gagasan dan program.