REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Warga Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, membutuhkan MCK (mandi, cuci dan kakus), air bersih, penerangan dan listrik. Ishar, warga BTN Sosial yang ditemui di sela-sela kegiatan membersihkan rumahnya, mengaku merasakan banyak kesulitan sejak banjir bandang melanda Sentani dan sekitarnya pada Sabtu pekan lalu.
"Pasokan air bersih terhenti karena pipa PDAM rusak dihantam banjir. Kami kekurangan air bersih, lampu padam dan rata-rata rumah kami hancur, buang air sulit tidak ada MCK umum," kata Ishar.
Wawan, tetangga Ishar mengaku sangat membutuhkan bantuan seperti kasur, bantal, pakaian dan selimut. "Rumah kami terdampak banjir, sejumlah benda rusak, yang masih ada banyak yang belum dicuci, sulit air buat membersihkan, dan kami juga butuh makanan siap saji, pakaian dan kebutuhan untuk anak-anak," katanya.
BTN Sosial terletak di atas markas Yonif RK 751/VJS, ikut terdampak banjir bandang, sejumlah fasilitas umum seperti rumah ibadah, yakni gereja dan masjid juga rusak berat.
Sejumlah alat berat seperti ekskavator dan doser telah dikerahkan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk melakukan perbaikan jalan dan jembatan yang rusak akibat diterjang banjir, serta mengangkut dan membersihkan material tanah dan batu yang bercampur dahan dan ranting pohon.
Hingga berita ini dibuat, sejumlah rumah di BTN Sosial masih gelap gulita karena tidak ada pasokan listrik, hanya beberapa rumah yang terang benderang karena menggunakan genset pinjaman keluarga.