REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo, Ahmad Rofiq, mengatakan, pihaknya tidak menyerahkan laporan awal dana kampanye (LADK) di empat kabupaten/kota karena memang tidak ada calon legislatif (caleg) di daerah tersebut. Saat pendaftaran, terjadi masalah internal yang membuat perekrutan caleg tidak berjalan.
"Memang empat kabupaten/kota itu, dua kabupaten dan dua kota itu, memang tidak ada caleg di sana. Jadi memang tidak ada LADK yang bisa kita berikan," ungkap Ahmad melalui sambungan telepon kepada Republika, Jumat (22/3).
Ia menjelaskan, pada saat menjelang pencalegan, terjadi masalah internal di keempat dewan perwakilan daerah (DPD) mereka itu. Dengan adanya masalah internal, kata dia, maka DPD itu tidak dapat bekerja secara optimal. Kini, dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Perindo sedang mencari ketua pengganti di keempat DPD tersebut.
"DPP juga telah mencari calon ketua pengganti untuk bisa menghidupkan situasi kepartaian yang ada di empat kabupaten/kota tersebut," terangnya.
Ahmad memahami, hal tersebut akan memengaruhi perolehan kursi di tingkat DPRD Kabupaten/Kota. Tapi, di tingkat provinsi dan pusat, ia optimistis suara untuk partainya akan tetap terakomodir karena caleg DPR RI membuat jaringan relawan hingga ke daerah.
"Caleg DPR RI itu kan juga buat jaringan relawan, caleg di tingkat provinsi juga membentuk relawan. Jadi akan rugi tidak ada kursi di tingkat dua, tapi di provinsi dan tingkat pusat kita optimis," jelas dia.
Menurutnya, empat daerah yang kosong tanpa caleg itu bukanlah jumlah yang sedikit. Ia menerangkan, dalam kalkulasi yang dilakukan Partai Perindo, mereka 100 persen telah mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjadi anggota legislatif.
"Kita baru tahu itu pada saat sudah penutupan pendaftaran ada empat kabupaten/kota itu yang tidak mendaftarkan. Jadi ya kita merasa kecolongan dan tentu ke depan akan kita perbaiki jauh lebih baik lagi," ungkap Ahmad.