REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah membuka rapat koordinasi dan supervisi pencegahan terintegrasi dengan unit kerja koordinasi wilayah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk Provinsi NTB di Gedung Sangkareang, Mataram, NTB Kamis (21/3). Dalam kesempatan tersebut, Zulkieflimansyah berharap KPK tidak sekadar fokus pada penindakan, melainkan juga memberikan perhatian lebih pada aspek pencegahan.
"Harapan kita kepada KPK untuk tidak hanya fokus pada eksekusi pelaku korupsi tetapi juga kepada pencegahan," kata Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah.
Zul berharap kegiatan yang dilakukan ini dapat memberikan manfaat bagi pimpinan serta aparat daerah. Ia menilai, sosialisasi dan koordinasi ini diharapkan memberikan pemahaman kepada para kepala daerah di NTB, dan juga para ASN untuk mengerti hal-hal mana saja yang dikatakan gratifikasi dan korupsi sehingga mampu melakukan pencegahan sedari dini.
Zul juga menyampaikan terima kasih kepada KPK yang telah banyak berkontribusi atas pencegahan tindak pidana korupsi
"Atas nama pemerintah daerah kami mengucapkan terima kasih kepada KPK yang bukan hanya hari ini berkoordinasi dengan kami, karena inilah yang kita butuhkan, KPK yang bersahabat dan memberikan pencerahan kepada aparat kita untuk mencegah korupsi," ucap Zul.
Koordinator Wilayah V KPK Djakiyul Fikri mengajak agar pemerintah berkomitmen penuh dalam pelayanan kepada masyarakat. "Kami dari KPK mengajak pemerintah pusat maupun daerah berkomitmen penuh agar dapat memberikan tata kelola dan itikad melayani di daerah masing-masing dengan segala tantangannya, kita harap acara ini bisa berjalan dengan baik," kata Djakiyul.