Kamis 21 Mar 2019 05:44 WIB

Korban Banjir Bandang di Distrik Ravenirara Belum Tertangani

Perubahan cuaca yang sangat ekstrem menghambat tim menjangkau Distrik Ravenirara.

Dampak Banjir Bandang Sentani. Warga mengamankan barang berharga miliknya dari rumahnya yang terendam banjir bandang di kawasan Danau Sentani, Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (19/3/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Dampak Banjir Bandang Sentani. Warga mengamankan barang berharga miliknya dari rumahnya yang terendam banjir bandang di kawasan Danau Sentani, Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (19/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebanyak 200 orang atau 85 kepala keluarga di sejumlah kampung Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura, Papua dilaporkan terdampak banjir bandang. Banjir terjadi salah satunya karena curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

"Satu lagi distrik yang terdampak bencana banjir bandang Jayapura yang belum tertangani, yaitu Distrik Revenirara yang terletak di balik pegunungan Cycloop," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi di Kota Jayapura, Papua, Rabu.

Baca Juga

Menurut dia, Distrik Revenirara terdiri dari lima Kampung. Berdasarkan laporan masyarakat dari distirik tersebut, area yang terdampak bencana banjir ada empat kampung.

"Sebenarnya sore tadi sekira pukul 15.00 WIT  Pangadam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring didampingi Asop Kasdam Kolonel Inf Frits Pelamonia, Pamen Ahli Kolonel Inf Yusuf. R serta sejumlah wartawan ingin kesana mengggunakan helikopter tapi cuaca buruk," katanya.

Rombongan tersebut, menurut Aidi, sempat terbang selama lima menit. Akan tetapi, ada perubahan cuaca yang sangat ekstrem sehingga mereka kembali mendarat di Kodam Cenderawasih.

"Kabut tebal turun menutupi permukaan pegunungan Cycloop, sehingga diputuskan untuk kembali ke Makodam. Padahal, rombongan Pangdam sudah sejak pagi tadi menunggu, namun seharian cuaca tertutup kabut disertai hujan gerimis di Jayapura," katanya.

Menjelang sore hari ada sedikit celah cuaca terang. Pangdam, menurut dia, ingin memanfaatkan kondisi cuaca terang tersebut agar dapat sampai ke Revenirara, namun ternyata cuaca tetap ekstrem akhirnya rencana tersebut batal.

"Ini sebernarnya sesuai dengan perintah Presiden Jokowi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto ,dan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa bahwa dalam penanggulangam bencana banjir bandang di Jayapura utamakan penyelamatan manusia dengan melaksanakan pencarian dan evakuasi korban serta pelayan pengungsi. Tanggap Darurat sudah ditetapkan oleh pemerintah selama 14 hari," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement