Rabu 20 Mar 2019 21:17 WIB

Tanggapi Survei Kompas, Kiai Maruf: Ambil Tengah Aja

Kiai Maruf mendorong TKN dan relawan sayap pendukung digerakkan lebih efektif.

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Mustasyar PBNU KH Ma'ruf Amin (kiri) disaksikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (kanan), berpidato saat Dialog Kerukunan Antar Umat Beragama di Bengkulu, Rabu (20/3/2019).
Foto: Antara/David Muharmansyah
Mustasyar PBNU KH Ma'ruf Amin (kiri) disaksikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah (kanan), berpidato saat Dialog Kerukunan Antar Umat Beragama di Bengkulu, Rabu (20/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Calon wakil presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin menanggapi Hasil Survei Litbang Kompas tentang elektabilitas capres-cawapres 2019 yang menyatakan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 11,8 persen. Ma'ruf Amin meminta ambil jalan tengah dari hasil semua survei.

"Survei kan banyak kalau SMRC itu bedanya 26 (persen), itu kan 58 (persen) sana (Prabowo-Sandiaga) cuma 31 (persen) dan Kompas ya 11 (persen)," ujar Kiai Ma'ruf saat ditanya wartawan di sela-sela sarafi politiknya ke Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (20/3) malam.

Baca Juga

Karena adanya perbedaan itu, lanjutnya, selisih survei itu diambil jalan tengahnya saja, yaitu sekitar 20 persen. Hal ini sesuai dengan pemahaman yang kerap diajarkan Kiai Ma'ruf yaitu Wasathiyah (jalan tengah).

"Sekarang kita ambil tengah aja, sekitar 20 (persen) kan. Jadi ada 26, 20, ada 11. Sementara ini kita ambil yang tengah aja," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Kiai Ma'ruf pun mendorong TKN dan relawan sayap pendukung pasangan nomor urut 01 untuk digerakkan lebih efektif lagi, sehingga bisa mendongkrak elektabilitasnya. "TKN, TKD tentu kita dorong, tapi juga sayap-sayap itu juga, di bawah banyak sayap. Ini relawan sayap ini juga diefektifkan," ucapnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2019. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 49,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Selisihnya 11,8 persen. Survei tersebut dilakukan sejak 22 Februari hingga 5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement