REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi meningkatkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sebanyak 162 ribu calon legislatif (caleg) akan dikerahkan untuk mengkampanyekan keduanya. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN), Aria Bima.
"Seluruh caleg kita ini ada 162 ribu dari 10 partai, semua harus kerja. Ditambah relawan, ditambah tokoh masyarakat untuk kampanye," ujar Aria Bima di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).
Selain untuk mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf Amin, para caleg, relawan, dan tokoh masyarakat tersebut juga bertugas untuk melawan berita hoaks yang ditujukan kepada paslon nomor urut 01. Karena, TKN merasa geram dengan banyaknya berita fitnah yang berusaha menjatuhkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin.
Bahkan dalam survei terakhir yang dirilis oleh Litbang Kompas, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan dan berada di angka 49,2 persen. Sementara itu, untuk paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 37,4 persen.
"Ini penting (kampanye oleh para caleg), karena hoaks ini adalah fitnah yang memperkecil penurunan suara kita. Satu bulan cukup," ujar Aria Bima.
Selain itu, jelang Pilpres yang kurang dari sebulan lagi, Aria Bima mengatakan bahwa pihaknya akan memanfaatkan kampanye terbuka. Di mana kampanye terbuka akan dimulai pada 24 Maret hingga 13 April mendatang.
"Ini tidak bisa tidak harus dikerjakan, dengan kerja-kerja politik. Tidak bisa saja didiamkan, untuk membangun persepsi publik dengan konten-konten dengan berbagai kegiatan," ujar Aria Bima.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut pun optimis, paslon Jokowi-Ma'ruf Amin dapat memenangkan Pilpres 2019. Dengan meraih suara di atas 50 persen, guna mengunci kemenangan dalam pesta demokrasi 17 April nanti.
"Kami tetap yakin bahwa Jokowi-Ma'ruf Amin akan leading dan leaded di angka minimal 56 perses, dengan prediksi kami sekitar 60,1 persen," ujar Aria Bima.