Rabu 20 Mar 2019 13:54 WIB

Ini Identitas Anggota Brimob yang Gugur Tertembak Separatis

Orang tua membenarkan putranya Aldi meninggal tertembak.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang personal Brimob berjaga di Papua (ilustrasi).
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Seorang personal Brimob berjaga di Papua (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Seorang polisi asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tewas seusai kontak tembak-menembak dengan kelompok sipil bersenjata, di Kabupaten Nduga, Papua. Ini adalah kasus kesekian yang terjadi di sana, yang menimpa aparatur keamanan dan militer.

Orangtua korban, Amir, di Nunukan, Rabu, membenarkan, bahwa kabar kematian anak keduanya yang bernama Bhayangkara Dua Polisi Aldi menjadi korbaan separatis Papua. Kabar itu diperoleh pada pukul 08.00 WITA.

Baca Juga

"Saya dapat kabar dari komandannya (Brimob) tadi pagi (Rabu) kalau anak saya meninggal di Papua karena tertembak," ujar Amir, yang bekerja sehari-hari sebagai buruh, di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan.

Almarhum lulus sebagai anggota polisi pada 2018 dan ditempatkan di Markas Besar Korps Brigade Mobil Kepolisian Indonesia, di Jakarta. Amir menuturkan, anaknya itu ditugaskan di Kabupaten Nduga sejak dua bulan lalu.

Kepala Polres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro yang melayat di rumah orangtua Aldi, Rabu siang, menjelaskan, informasi itu dia dapat dari personel Brimod di Papua sekitar pukul 08.00 WITA.

Sesuai informasi yang diperoleh, kata Triwantoro, almarhum Aldi tertembak kelompok sipil bersenjata saat pengamanan di Bandara Nduga. Insiden kontak senjata ini terjadi saat petugas hendak menyambut kunjungan komandan Satgas Pengamanan setempat sekitar pukul 07.30 WITA.

Selain Aldi, terdapat dua polisi yang juga ditembak dan luka-luka, yakni Inspektur Dua Polisi Arif Rahman, Bhayangkara Dua Polisi Rafiq Fitrah Kuriniawan. Rahman luka pada bahu kiri tembus ke belakang dan Kurniawan luka tembak pinggang kanan bagian belakang.

Semoga dua anggota polisi yang menjadi korban penembakan ini selamat. "Almarhum Brada Aldi selama ini bertugas di Resimen II Pasukan Pelopor Jakarta," kata Triwantoro

Rencananya jenazah almarhum Aldi akan diberangkatkan dari Bandara Timika pada Kamis (21/3) sekitar pukul 07.00 WITA menuju Bandara Jayapura. Dari sana, jenazah itu sekitar pukul 11.00 WITA akan diterbangkan menuju Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, menggunakan pesawat Lion Air, dan diperkirakan tiba di Bandara Juwata, Tarakan, sekitar pukul 20.00 WITA lalu disemayamkan. Jumat pagi (22/3).

Jenazah Aldi akan diberangkatkan ke rumah orangtuanya di Kabupaten Nunukan menggunakan kapal cepat, dan akan dijemput dengan gelar pasukan di Pelabuhan Liem Hie Djung, Tanah Merah, sebelum dibawa ke rumah orangtuanya di RT012 Kelurahan Nunukan Timur, tepatnya di samping kanan Pelabuhan Tunon.

Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal, megonfirmasi ada petugasnya yang diduga diserang oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Nduga, Papua. Akibat dari serangan tersebut, satu petugas kepolisian meninggal dunia dan dua petugas mengalami luka.

"Kita membenarkan, petugas kita anggota Operasi Nemangkawi di Papua diserang diduga oleh KKB. Satu meninggal dunia, dua luka," jelas Iqbal di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (20/3).

Saat ini, kata dia, korban tersebut sudah dievakuasi dari lokasi kejadian. Korban luka juga sudah berada di rumah sakit setempat. Kini, pihaknya sedang menghubungi keluarga korban yang meninggal dunia untuk diberikan pelayanan maksimal terhadapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement